Bencana Ponorogo menerjang Desa Maguhan yang menyebabkab tanggul sungai jebol.
Madiunpos.com, PONOROGO – Komisi C DPRD Kabupaten Ponorogo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat mengecek kondisi tanggul Sungai Maguhan, Sambit, Ponorogo, yang pada Minggu (28/2/2016) jebol karena tidak kuat menahan arus air.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Ketua Komisi C DPRD Ponorogo, Moh. Erkhamni, mengatakan Sungai Maguhan merupakan sungai yang menjadi pertemuan arus tiga sungai yang ada di daerah itu. Sehingga, saat hujan deras arus sungai tersebut pun menjadi besar dan tanggul sungai Maguhan tidak bisa menahan derasnya arus sehingga tanggul jebol.
Dia mengatakan tanggul Sungai Maguhan yang jebol memiliki tinggi lima meter dan panjang 10 meter. Setelah tanggul ini jebol, air yang ada di sungai itu pun menerjang permukiman warga. Akibatnya, sejumlah rumah warga terendam air dan satu kandang hewan ternak rusak.
Selama ini, kata dia, tanggul di Sungai Maguhan susah tiga kali jebol akibat diterjang arus sungai yang deras. “Sungai Maguhan ini kan merupakan pertemuan dari sejumlah sungai, sehingga saat hujan deras, arus di sungai itu semakin tinggi,” kata dia saat melakukan pengecekan lokasi, Kamis (3/3/2016).
Saat ini tanggul sungai Maguhan yang jebol itu sudah ditutup dengan ratusan karung pasir oleh warga dan dibantu personel TNI serta sukarelawan.
Dia menambahkan saat ini Pemkab sudah menyiapkan anggaran untuk pembangunan tanggul jebol tersebut secara permanen.
“Karena ini darurat, pembangunan tanggul di Desa Maguhan harus aegera dilakukan agar bencana banjir tidak terulang lagi. Selain itu, ini juga untuk mengantisipasi keresahan masyarakat menyusul intensitas hujan yang cukup tinggi,” kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari laman dprd-ponorogo.go.id, Jumat (4/3/2016).
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
