Jatim
Rabu, 30 November 2016 - 10:15 WIB

BENCANA PONOROGO : Diterjang Air Sungai, Jembatan Munggu Roboh

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat kondisi jembatan Munggu di Kecamatan Bungkal, Ponorogo, yang roboh digerus aliran air sungai, Selasa (29/11/2016). (Istimewa)

Bencana Ponorogo, jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Bungkal roboh diterjang air.

Madiunpos.com, PONOROGO — Jembatan penghubung antara Desa Munggu dan Desa Pager, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, roboh diterjang derasnya aliran air di Sungai Munggu, Senin (28/11/2016) sekitar pukul 23.58 WIB. Akibatnya, jalur utama perekonomian dan pendidikan di Desa Munggu terputus.

Advertisement

Hujan deras yang mengguyur wilayah Ponorogo sejak Senin sore hingga malam telah membuat aliran air di sungai itu semakin deras dan menerjang badan jembatan hingga roboh. Hampir separuh badan jembatan itu roboh, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor maupun sepeda.

Perangkat Desa Munggu, Kamaludin, mengatakan jembatan Munggu merupakan satu-satunya akses penghubung antara Dusun Galih dan Dusun Munung, Desa Munggu. Selain itu, jembatan itu juga menjadi satu-satunya penghubung antara Desa Munggu dan Desa Pager.

Peristiwa robohnya jembatan sepanjang 21 meter dengan lebar 3 meter itu terjadi pada Senin tengah malam yang saat itu hujan terus mengguyur sejumlah wilayah Ponorogo. Aliran air yang sangat deras menggerus bangunan jembatan hingga roboh.

Advertisement

“Yang roboh satu sisi jembatan saja. Tetapi badan jalan di jembatan hampir separuh sudah dibawa arus air. Jadi sudah tidak bisa dilewati,” kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Selasa (29/11/2016).

Akibat kejadian jembatan roboh itu, kata Kamal, sebanyak 155 keluarga di Dusun Munung harus berjalan dua kali lebih jauh saat hendak ke kantor desa Munggu.

Pemerintah desa setempat juga telah menutup akses jalan melalui jembatan itu, karena kondisi jembatan yang membahayakan. Namun, ada sejumlah siswa dan warga yang terpaksa menyeberang sungai di bawah jembatan itu supaya jarak tempuhnya tidak terlalu jauh.

Advertisement

Padahal aksi nekat warga itu tentu membahayakan, karena bisa saja ada aliran air dari atas dan bisa menyeret warga yang ada di sungai. “Apalagi saat hujan, bisa saja jembatan tersebut longsor kembali karena diterjang derasnya aliran air,” jelas dia.

Lebih lanjut, Kamal menyampaikan jembatan Munggu dibangun pada tahun 2014 dan dibangun menggunakan APBD Kabupaten Ponorogo. Pihaknya juga telah melaporkan peristiwa itu ke Camat Bungkal dan BPBD Ponorogo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif