Jatim
Minggu, 19 Juni 2016 - 17:05 WIB

BENCANA PACITAN : Tanah Bergerak di Nanggungan, 1 Rumah Roboh

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memantau kondisi tanah gerak yang telah merobohkan satu rumah di RT 002/RW 002, Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, Pacitan, Minggu (19/6/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Pacitan, tanah gerak mengakibatkan satu rumah roboh dan empat bangunan lainnya terkena longsoran tanah.

Madiunpos.com, PACITAN — Bencana alam berupa tanah gerak terjadi di RT 002/RW 002, Desa Nanggungan, Kecamatan Pacitan, Pacitan, Sabtu (18/6/2016) sore. Akibatnya satu rumah roboh dan empat bangunan rumah dan musala terkena longsoran material.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Minggu (19/6/2016) siang, hujan masih mengguyur di Desa Nanggungan. Retakan tanah sepanjang 30 meter dengan kedalaman 10 cm menyebar di sejumlah titik. Satu rumah warga terlihat roboh.

Pemilik rumah yang roboh, Masrukin, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam. Saat itu, hujan mengguyur sangat deras. Kemudian tanah di dalam rumah merekah hingga membuat bangunan rumah yang terbuat dari bambu dan kayu roboh.

Dia mengatakan tanah yang ada di tebing longsor hingga mengenai tiga rumah dan satu musala yang ada di bawahnya. “Sabtu sore kan mulai hujan, malamnya itu sudah mulai ada tanda-tanda keretakan kemudian rumah langsung roboh,” kata dia.

Advertisement

Masrukin mengaku tidak menyangka rumah tersebut bisa roboh karena tanah bergerak. Menurut dia, bencana ini merupakan yang pertama sejak tinggal di wilayah itu.

Kepala Desa Nanggungan, Mulyanto, mengatakan akibat bencana tanah gerak itu ada empat rumah dan satu bangunan musala yang terdampak. Tetapi, hanya satu rumah yang roboh sedangkan tiga lainnya hanya terkena material longsoran.

Meski demikian, dia berharap warga tetap berhati-hati dan waspada ketika hujan mengguyur. Bahkan dia meminta kepada warga untuk bersedia pindah ke tempat yang lebih aman.

Advertisement

“Bencana seperti ini pertama kali terjadi di Nanggungan, kondisi tanah di Nanggungan memang labil,” ujar dia saat berbincang dengan Madiunpos.com.

Mulyanto menuturkan kerugian material akibat bencana itu sekitar Rp15 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif