Jatim
Rabu, 29 November 2017 - 12:45 WIB

BENCANA PACITAN : Puluhan Rumah di Arjosari Pacitan Diterjang Banjir Lumpur dan Pasir

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga di Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, membersihkan rumah dari lumpur dan pasir yang terbawa banjir, Rabu (29/11/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Pacitan yakni banjir dan tanah longsor melanda.

Madiunpos.com, PACITAN — Puluhan warga Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, yang sempat mengungsi karena bencana banjir pada Selasa (28/11/2017) malam mulai kembali ke rumah masing-masing pada Rabu (29/11/2017) pagi. Warga membersihkan lumpur dan pasir yang masuk ke dalam rumah mereka.

Advertisement

Ketebalan lumpur yang masuk di dalam rumah mencapai 1 meter. Warga membersihkan lumpur di dalam rumah mereka menggunakan semprotan air. Mereka terlihat kesulitan membersihkan lumpur dan pasir setebal 1 meter. Berbagai peralatan rumah tangga seperti kursi, meja, almari, dan perkakas elektronik terlihat dikeluarkan dari rumah.

Selain menimbun rumah, lumpur dan pasir juga memenuni jalanan Pacitan-Ponorogo di ruas Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari. Pengendara yang melewati jalan itu pun terlihat pelan-pelan dan berhati-hati.

Advertisement

Selain menimbun rumah, lumpur dan pasir juga memenuni jalanan Pacitan-Ponorogo di ruas Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari. Pengendara yang melewati jalan itu pun terlihat pelan-pelan dan berhati-hati.

Seorang warga RT 001/RW 002, Dusun Krajan Wetan, Desa Gegeran, Kecamatan Arjosari, Suprapto, 45, mengatakan hujan sejak Senin lalu mengguyur wilayah Arjosari. Kemudian pada Selasa malam sekitar pukul 23.00 WIB, air mulai meluap dan masuk ke permukiman.

Banjir tersebut merupakan luberan dari Sungai Grindulu yang ada di belakang rumahnya. Material lumpur dan pasir masuk ke rumahnya hingga mencapai satu meter.

Advertisement

Sebelum banjir menerjang, Suprapto bersama keluarganya mengungsi di musala dekat rumahnya.

Ada puluhan orang di desanya yang mengungsi di beberapa lokasi aman. Sejumlah barang elektronik miliknya rusak karena diterjang banjir air dan lumpur.

“Banjir kali ini besar sekali. Dulu sekitar tahun 1984 sempat ada banjir besar. Tetapi ini yang paling besar,” jelas dia di lokasi.

Advertisement

Suprapto menuturkan takut kalau hujan mengguyur lagi dan banjir susulan akan menerjang rumahnya.

Warga Desa Arjosari, Kecamatan Arjosari, Listyamurni, mengatakan banjir di desanya mencapai satu meter ketinggiannya. Warga pun telah mengungsi sejak Selasa sore.

“Selasa pagi sebenarnya air di Sungai Grindulu sudah meluap. Tetapi belum masuk ke perkampungan. Baru jam 20.00 malam, air mulai masuk ke dalam rumah,” ujar dia.

Advertisement

Listya menuturkan ada puluhan keluarga di Desa Arjosari yang mengungsi di tempat yang dinilai aman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif