Jatim
Senin, 15 Agustus 2016 - 17:05 WIB

BENCANA PACITAN : 106 Rumah Rusak dan 4 Rumah di Pacitan Rata dengan Tanah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu rumah warga yang terkena tanah longsor, Minggu (14/8/2016). (JIBI/Madiunpos.com/Istimewa)

Tanah longsor Pacitan menyebabkan 106 rumah rusak dan 4 rumah roboh rata dengan tanah.

Madiunpos.com, PACITAN—Sedikitnya 106 rumah di tujuh kecamatan di Pacitan mengalami kerusakan karena diterjang longsoran tanah. Empat rumah di antaranya roboh rata dengan tanah.

Advertisement

Data yang diterima Madiunpos.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Senin (15/8/2016), 106 rumah itu terdiri atas 61 rumah di Kecamatan Tulakan, tiga rumah di Kecamatan Pringkuku, sembilan rumah di Kecamatan Kebonagung, tiga rumah di Kecamatan Punung, 10 rumah di Kecamatan Ngadirojo, dan 11 rumah di Kecamatan Pacitan.

Sedangkan untuk empat rumah yang roboh rata dengan tanah merupakan milik Bibit, Suprapti, Bakit, dan Saidi, yang merupakan warga Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Pujono, mengatakan data yang diterima BPBD Pacitan hingga Senin, jumlah rumah yang rusak akibat tanah longsor sebanyak 106 rumah. Data ini naik dibandingkan data rumah rusak akibat tanah longsor pada hari Minggu, yaitu ada dua rumah di Kecamatan Tulakan yang mengalami kerusakan karena tergilas longsoran tanah.

Advertisement

Dia mengatakan data tersebut dimungkinkan bisa terus bertambah, ketika melihat kondisi cuaca di Pacitan yang tidak menentu seperti sekarang. “Tanah longsor bisa saja masih terjadi, karena saat ini kondisi cuaca masih buruk, hujan masih terus mengguyur sejumlah wilayah,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di ruang kerjanya, Senin.

Pujono menyampaikan tanah longsor yang terjadi di Pacitan disebabkan karena hujan yang terus mengguyur sejumlah wilayah di Pacitan sejak Sabtu (13/8/2016) hingga Minggu (14/8/2016). Selain itu, memang kondisi geografis di wilayah Pacitan yang berada di bukit-bukit. Namun, sebenarnya tanah yang ada di Pacitan bukan tanah gembur yang rawan longsor.

Lebih lanjut, dia menuturkan kerusakan yang disebabkan tanah longsor itu beragam, mulai dari tembok jebol, lantai rumah terangkat tanah, hingga bangunan rumah roboh. “Rumah warga yang diterjang longsoran tanah ada yang tembok, kayu, dan anyaman bambu,” ujar dia.

Advertisement

Dalam bencana alam tersebut, kata dia, tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka. Tetapi ada beberapa warga yang harus mengungsi ke rumah tetangga karena rumahnya tidak bisa ditempati. Sedangkan untuk kerugian material, dia mengaku belum bisa menghitungnya, karena proses pendataan masih dilakukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif