SOLOPOS.COM - Tim loboratorium dan Forensik Polda Jatim melakukan penyelidikan penyebab ledakan di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur, Senin (20/2/2023). ANTARA FOTO/Irfan Anshori/rwa

Solopos.com, BLITAR — Satu korban ledakan bubuk mesiu di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sampai saat ini belum teridentifikasi. Meski demikian, pihak keluarga mengambil paksa jenazah dengan harapan bisa segera dimakamkan.

Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono, mengatakan satu korban yang belum teridentifikasi itu diduga sebagai Wawa. Keluarga telah menyampaikan pada intinya ikhlas dan meminta segera diambil.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Pihak kepolisian secara prosedur harus menunggu uji laboratorium forensik. Uji sampel ini selain darah juga tulang, karena kondisinya tidak memungkinkan. Uji tulang kurang lebih satu pekan sampai pengujian selesai dan ada hasilnya, identitas dari korban ini yang diduga sebagai Wawa masih Mr X,” katanya di Blitar, Kamis (23/2/2023).

Argo menghormati keputusan keluarga yang ingin mengambil jenazah dan melakukan prosedur segera dimakamkan. Keluarga juga sudah membuat surat pernyataan untuk tidak akan melakukan penuntutan.

“Dari pihak keluarga memberi surat pernyataan tidak akan lakukan penuntutan dan penyidik melakukan gelar dan sudah membuat surat ke rumah sakit untuk dapat diserahkan ke keluarga,” ujar dia.

Kapolres mengatakan hasil penelitian sampel sudah rampung dan dinyatakan cukup. Sehingga untuk kepentingan penyelidikan dibuktikan bagian yang diduga sebagai Wawa.

Dari empat korban yang meninggal dalam peristiwa tragis itu, tiga di antaranya sudah teridentifikasi, yakni Darman, 65; Arifin, 30; dan Deni Widodo, 26. Arifin dan Deni merupakan anak dari darman. Ketiganya sudah dimakamkan.

Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (19/2/2023) malam tersebut, selain menyebabkan empat orang meninggal dunia, kejadian itu juga menimbulkan kerusakan. Terdapat 33 rumah warga rusak serta satu fasilitas umum berupa mushala. Dari jumlah bangunan rusak itu, 22 rusak ringan, delapan rusak sedang dan sisanya rusak berat.

Sementara itu, dari penyelidikan yang dilakukan petugas di lokasi kejadian, terdapat tiga panci ditemukan tersebar di beberapa lokasi. Di salah satunya dekat titik episentrum juga ditemukan puntung rokok.

Dari Keterangan warga mereka yang meninggal tersebut merupakan perokok, sehingga dimungkinkan ada aktivitas merokok, sehingga memicu terjadinya ledakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya