Jatim
Senin, 23 Januari 2023 - 20:10 WIB

Bejat! ASN Guru Cabuli 10 Murid SD di Sumenep

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Oknum guru tersangka pelaku pelecehan seksual siswa SD menjalani pemeriksaan di Mapolres Sumenep (ANTARA/HO-Polres Sumenep)

Solopos.com, SUMENEP — Seorang aparatur sipil negara (ASN) guru di salah satu sekolah dasar (SD) di Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mencabuli muridnya. Bahkan ada 10 anak yang menjadi korban pencabulan.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengatakan pelaku pencabulan ini merupakan seorang guru ASN di salah satu SD di Kepulauan Kangean berinisial M. Korban pencabulan ini ada 10 orang. Saat ini kasusnya telah ditangani Polres Sumenep.

Advertisement

Widi menuturkan perlakuan bejat ini terungkap atas laporan orang tua korban ke Polsek Kangayan, Kepulauan Kangean. Kemudian dilanjutkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Sumenep.

“Atas laporan itu, kami melakukan pemeriksaan dan menetapkan M sebagai tersangka dan kini yang bersangkutan telah ditahan di Mapolres Sumenep,” kata dia, Senin (23/1/2023).

Dari pemeriksaan aksi bejat yang dilakukan tersangka ini telah dilakukan sejak 2021. Tersangka ini melakukan aksi bejatnya saat jam pelajaran sekolah berlangsung di ruang guru.

Advertisement

Anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual ASN itu dipanggil ke ruang guru, dan pelaku mengancam akan memberi nilai jelek hingga tidak naik kelas jika menolak permintaannya.

“Modus yang dilakukan tersangka seperti itu, sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim penyidik Polres Sumenep,” katanya.

Kasus ini, sambung Widi, masih dalam proses pengembangan sebab masih ada korban lain yang belum melapor termasuk siswa yang sudah lulus sekolah.

Advertisement

“Kita akan kembangkan lagi. Karena siswanya ini sudah banyak yang lulus dari SD tersebut,” kata dia.

Para siswa yang menjadi korban pelecehan seksual oknum guru ASN berinisial M itu semuanya mengaku trauma dan oleh karena itu, Polres Sumenep menerjunkan tim khusus untuk memberikan pendampingan pada korban.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif