SOLOPOS.COM - Banjir bandang Kota Batu, Malang, Jawa Timur. (Okezone.com)

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wali Kota, dan jajaran Forkopimda Batu menyurvei melalui udara kondisi Batu pascabanjir bandang yang terjadi Kamis (4/11/2021). Survei udara untuk mengetahui penyebab banjir bandang yang menimbulkan kerugian jiwa dan material tersebut.

Dilansir Okezone, Senin (8/11/2021), Survei udara menggunakan helikopter jenis Bell 412 pada Sabtu (6/11/2021). Hasil survei udara tersebut memperlihatkan sejumlah titik longsor. Longsoran kecil di tebing pada aliran lembah sungai bagian hulu. Hal itu membuat bendung-bendung alam dari material longsoran dan pohon-pohon tumbang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Baca Juga : Update! Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Kota Batu 7 Orang

Potret lain pada wilayah hilir terlihat perkebunan semusim. Perkebunan itu berada di sepanjang bantaran kali. Vegetasi yang ditanam tidak memiliki akar kuat untuk mengikat tanah dan menyerap air, seperti sayuran dan tanaman semusim lain.

“Dari kondisi tersebut pada saat hujan intensitas tinggi, bendung-bendung alam ini diduga hancur oleh debit air besar. Kemudian membawa material longsor, pohon-pohon tumbang, dan sedimen dari kebun semusim ke wilayah pemukiman warga,” kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, saat menggelar jumpa pers melalui kanal Youtube BNPB Indonesia pada Sabtu.

Baca Juga : Khofifah Beri Santunan Keluarga Korban Perahu Terbalik Bengawan Solo

Untuk itu, BNPB merekomendasikan sejumlah hal pascabanjir bandang di Kota Batu. Rekomendasi tersebut berkaitan dengan pembersihan bekas bencana alam banjir bandang di sungai wilayah hulu. “Susur sungai oleh instansi berpengalaman, seperti TNI/Polri dan Basarnas dengan memperhatikan titik potensi sumbatan di wilayah hulu pada bagian punggungan dan alur lembah sungai. Selain itu, pembersihan sisa pohon tumbang di hulu yang berpotensi membendung aliran,” tutur dia.

Abdul juga memberikan rekomendasi jangka panjang, yakni menanam pohon keras berakar kuat di pinggir atas lereng tebing. Dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak memanfaatkan lereng jalur lembah sungai untuk perkebunan semusim. Terakhir, BNPB mengajak masyarakat menanam vetiver di lereng terjal lebih dari 30 derajat.

Baca Juga : 15 Desa di Gresik Terendam Akibat Luapan Kali Lamong

Seperti diberitakan sebelumnya, BPBD Kota Batu merilis data banjir bandang Kota Batu, Jawa Timur hingga Sabtu. Banjir bandang tersebut menyebabkan 7 orang meninggal dunia dan 89 keluarga terdampak. Sementara itu, kerugian materil akibat bencana banjir bandang itu meliputi 35 unit rumah rusak, 33 unit rumah terendam lumpur, 73 unit sepeda motor rusak, 7 unit mobil rusak, 107 hewan ternak hanyut, dan 10 kandang ternak rusak berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya