Bedah rumah di Kabupaten Banyuwangi menjadi program andalan untuk memperbaiki kualitas hidup masyatakat. Ada ratusan rumah yang mengantre untuk diperbaiki.
Madiunpos.com, BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi meluncurkan program bernama Festival Bedah Rumah, Rabu (18/2/2015). Acara tersebut ditandai dengan peletakan batu bata oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Festival Bedah Rumah ini masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2015, sebuah ajang tahunan untuk mempromosikan berbagai potensi kabupaten di ujung timur Pulau Jawa tersebut.
Festival Bedah Rumah ini bersinergi dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari swasta dan BUMN. Festival ini dikhususkan untuk memperbaiki rumah tak layak huni yang tak bisa dibiayai oleh APBD karena berada di lahan yang tak dimiliki sendiri oleh sang penghuni rumah alias sewa.
Saat peluncuran di lingkungan Gareng, terdapat empat rumah yang dipugar. Salah satunya adalah milik Zaini (44). Zaini mengaku senang karena rumahnya diperbaiki menjadi lebih baik.
“Terima kasih sudah dibantu rehabnya, lah selama 16 tahun rumah saya cuman bambu gini. Apalagi lantainya kan juga disemen, jadi lebih bagus,” ujar Zaini.
Spesifikasi rumah pugaran dalam Festival Bedah Rumah ini adalah fondasinya terbuat dari rollag bata, dindingnya terbuat dari kalsiboard, sehingga memungkinkan rumah tersebut dibongkar pasang. Sementara lantainya semen dan atapnya berbahan asbes.
Bupati Anas mengatakan, festival ini merupakan cara baru Pemkab Banyuwangi membantu mengentaskan kemiskinan warga, khususnya mereka yang tinggal di lahan bukan milik sendiri.
“Kami juga ingin menggerakkan partisipasi semua pihak. Festival ini menjadi gerakan sosial yang ke depan bisa menjadi contoh dalam penyelesaian problem-problem publik, terutama yang tak bisa dijangkau APBD mengingat kapasitas fiskal pemerintah tentu terbatas,” tutur Anas.
Saat ini, yang telah masuk daftar antre untuk bedah rumah ada 245 rumah. Rumah ini akan dipugar dengan dana berkisar Rp 10 juta per rumah.