Jatim
Minggu, 21 Februari 2021 - 16:45 WIB

Beda dari yang Lain, Pak Tain Tak Beli Mobil Meski dapat Rezeki Nomplok dari Kilang Minyak

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tain, warga Dusun Pomahan, Desa Sumurgeneng, Jenu, Tuban. (detik.com)

Solopos.com, TUBAN - Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, ramai-ramai membeli mobil usai mendapat ganti rugi dari proyek kilang minyak. Namun, hal yang berbeda ditunjukkan oleh Tain, 38.

Warga Dusun Pomahan, Sumurgeneng, Jenu, Tuban, itu memilih untuk tak memborong mobil. Padahal, dia juga mendapat uang ganti rugi dari proyek kilang minyak. Selain itu, kebanyakan warga setempat yang mendapat uang ganti rugi juga memborong mobil, bahkan ada yang sampai tiga unit sekaligus.

Advertisement

Baca Juga: Sering Mangsa Ayam Warga Daleman Karanganyar, Ular Piton Segede Paha Ditangkap

"Saya belum beli dan belum ada rencana. tapi saudara-saudara saya sudah beli semua. Kalau dapat berapa jumlahnya [uang ganti rugi] ya alhamdulillah banyak. Tapi mohon maaf berapa angkanya saya nggak mau ngomong," jelas Tain seperti dikutip dari detik.com, Minggu (21/2/2021).

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Sumurgeneng menjadi sorotan karena ramai-ramai membeli mobil. Kejadian ini pun sempat viral di media sosial Tiktok lantaran sempat direkam. Dalam video itu ada 17 mobil baru yang datang dalam sehari.

Advertisement

Rata-Rata Nilai Ganti Rugi

Kepala desa setempat sempat mengonfirmasi ada 176 mobil baru yang dibeli warganya setelah mendapat uang ganti rugi proyek kilang minyak. Dia juga menyebut rata-rata warga mendapat uang ganti rugi senilai Rp8 miliar. Tak ayal, kini Desa Sumurgeneng kini banyak yang menyebut sebagai kampung miliarder.

Baca Juga: Segudang Manfaat Tanaman Porang Dibudidayakan di Wonogiri: Laku Keras di Pasar Ekspor

Tain sendiri merupakan orang yang merekam aksi warga memborong mobil yang viral di Tiktok itu. Video itu sebenarnya dia unggah di akun Facebook pribadinya. Namun diunggah ulang oleh orang lain di Tiktok.

Advertisement

Tain menuturkan mereka yang membeli belasan mobil itu masih ada ikatan saudara dengan ibunya.

"Itu ceritanya yang ngambil uangnya di PN, terus beli berkelompok rombongan. Mereka masih famili orang tua saya, untuk semua yang rombongan 17 mobil kemarin Minggu itu. Belinya pokoknya langsung di pabriknya infonya kayak gitu," tutup Tain.

Baca Juga: Bukan Sepak Bola dan Bulu Tangkis, tapi Voli yang Punya Lapangan Terbanyak

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif