SOLOPOS.COM - Ketua BMT UGT Sidogiri Kabupaten Pasuruan, Mahmud Ali Zain (kedua dari kanan), menerima bantuan BCA Syariah dari Direktur BCA Suwignyo Budiman (kedua dari kiri), dengan disaksikan Komisaris BCA Syariah Joni Handrijanto (kiri) dan John Kosasih, Wakil Presiden Direktur BCA Syariah (kedua dari kanan), Senin (27/4/2015). (Mohammad Sofi`i/JIBI/Bisnis)

BCA Syariah berkomitmen mendukung pembiayaan usaha pondok pesantren.

Madiunpos.com, MALANG — PT Bank Central Asia (BCA) Syariah bakal memacu sektor pembiayaan usaha-usaha yang dikelola pondok pesantren (ponpes), utamanya baitul mal wal tamwil (BMT).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wakil Presiden Direktur BCA Syariah, John Kosasih, mengatakan upaya memacu usaha ponpes dengan dukungan bantuan pembiayaan tersebut tidak terlepas dari sukses menggandeng BMT Usaha Gabungan Terpadu (UGT) yang dikelola Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri Kabupaten Pasuruan.

Hal itu ditandai dengan pemberian tambahan fasilitas pembiayaan senilai Rp20 miliar pada 26 Maret 2015 lalu setelah sebelumnya memberikan fasilitas pembiayaan berupa line facility PKM Musyawarah atau executing (revolving) senilai Rp30 miliar. “BMT Sidogiri adalah kali pertama yang kami gandeng. Melihat kinerja BMT Sidogiri yang sedemikian bagus dan sesuai dengan visi kami, membuat kami ingin menggandeng BMT di ponpes lainnya,” kata John, Selasa (28/4/2015).

Menurutnya dengan kebijakan penyaluran pembiayaan yang diimplementasikan dengan baik, BCA Syariah mampu tumbuh dan pada waktu yang sama berhasil mempertahankan kualitas aktivanya. “Penyaluran pembiayaan kami menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, bahkan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan industri,” jelas dia.

Tahun Lalu Rp21 Triliun
Pada 2014 pembiayaan BCA Syariah berada di angka Rp2,1 triliun atau meningkat 50% dari Rp1,4 triliu pada akhir 2013. Prinsip prudential banking yang ditetapkan mampu menjaga rasio non performing financing (NPF) pada posisi 0,1% per Desember 2014.

Selain itu pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK)  selama 2014 tercatat pada angka 37% dari Rp1,7 triliun menjadi Rp2,3 triliun dengan rasio FDR (financing to deposit ratio) terjaga pada 91,2% pada akhir Desember 2014. “Tidak hanya itu kami juga didukung dengan struktur permodalan yang kuat di mana rasio CAR (capital adequacy ratio) tercatat di angka 29,57% pada akhir 2014,” ujar dia.

Direktur PT BCA Tbk, Suwignyo Budiman, mengatakan pembiayaan yang dilakukan BCA Syariah pada BMT Sidogiri tersebut merupakan langkah yang strategis. “Apalagi dari sisi performa keuangan BMT Sidogiri sangat bagus dan masuk kategori sehat. Sehingga ke depan sangat memungkinkan bagi kami untuk menggandeng BMT lainnya yang memiliki tata kelola bagus,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya