SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah (Bisnis-Rachman)

Bantuan UKM kembali disiapkan Petrokimia Gresik. Kendati sedikit turun ketimbang tahun 2014 lalu, jumlahnya masih Rp32,4 miliar.

Madiunpos.com, SURABAYA — PT Petrokimia Gresik (Persero) tahun 2015 ini menganggarkan Rp32,4 miliar untuk mendorong produktivitas dan profesionalitas usaha kecil menengah melalui program kemitraan. Angka itu turun 35,9% dari dana bantuan UKM yang disalurkan tahun 2014 lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dana itu bakal disalurkan dalam bentuk pinjaman lunak kepada 378 usaha kecil menengah (UKM) binaan BUMN produsen pupuk tersebut. Adapun, UKM resipien dana itu tersebar di Jawa Timur, Bali, D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.

Menurut Dirut Petrokimia Hidayat Nyakman, bantuan UKM tersebut didasari oleh amanat pemerintah untuk mendorong UKM di Tanah Air lebih kreatif, inovatif, dan kompetitif jelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Saat ini UKM dituntut untuk lebih profesional, memiliki kualitas produk yang tinggi, serta standardisasi yang bijak. Untuk itu, UKM harus mendapat dukungan penuh dari seluruh pihak, tak terkecuali Petrokimia Gresik [PG],” katanya belum lama ini.

Tahun 2014 lalu, Petrokimia Gresik mengguyur modal serupa senilai Rp50,6 miliar untuk 547 UKM binaan. Dana bantuan UKM tersebut disalurkan untuk sektor peternakan Rp26,3 miliar, pertanian Rp17,3 miliar, perdagangan Rp4,6 miliar, perikanan Rp1,3 miliar, perkebunan Rp607 juta, industria Rp410 juta, dan jasa Rp55 juta.

Alokasi Laba Bersih
Penurunan anggaran bantuan UKM 2015 dipicu oleh program kemitraan sudah tidak lagi mendapat alokasi laba bersih perusahaan, sehingga dana program tersebut menggunakan saldo yang sudah ada. “Hal ini sesuai dengan surat edaran Kementerian BUMN pada April 2013.”

Hidayat menjelaskan terdapat tujuh sektor UKM yang akan menerima pinjaman modal tersebut, a.l. pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, industri, dan jasa. “Semua berasal dari sektor yang terkait dengan core business Petrokimia Gresik.”

Hingga Januari tahun ini, modal yang telah disalurkan mencapai Rp2,8 miliar kepada 35 UKM di Jatim, yaitu Gresik, Tuban, Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, dan Bojonegoro. Mereka bergerak di sektor peternakan, pertanian, industri, dan perdagangan.

Terkait penguatan UKM, Pemprov Jatim sendiri telah memperkenalkan program penunjang yang disebut dengan Jatimnomic, yang fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui  pembangunan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Melalui program tersebut, APBD Jatim 2015 senilai Rp22,8 triliun mayoritas akan menyasar upaya-upaya pengembangan UKM. Sebab, 95% tenaga kerja di provinsi tersebut terserap ke sektor usaha rakyat yang jumlahnya mencapai 11,5 juta unit.

Pemprov Mendukung
Gubernur Jatim Soekarwo sebelumnya mengumumkan sebagian besar APBD 2015 bakal dialokasikan untuk mengurus usaha rakyat dengan memberikan modal kepada bank UMKM untuk membentuk bank tani dengan suku bunga rendah, yaitu hanya 6% per tahun.

Selain itu, Pemprov Jatim juga menargetkan minimal akan ada 10 pameran perdagangan di provinsi lain pada 2015 yang bertujuan untuk mempromosikan dan menjual produk buatan pengusaha kecil asal Jawa Timur.

Adapun, fokus lain terkait penguatan usaha kecil adalah mengurangi pengangguran melalui peningkatan kualitas dan jumlah SDM siap kerja di Jatim. “Salah satunya melalui penambahan SMK mini yang berstandar internasional.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya