SOLOPOS.COM - Tim Dosen Teknik Informatika Unipma melakukan sosialisasi terkait pemasaran digital kepada pembatik di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Desember 2021. (Istimewa/Unipma)

Solopos.com, MADIUN — Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun berdampak buruk bagi kelompok UMKM Batik Lestari di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Selama masa pandemi, kegiatan membatik di kelompok itu seperti mati suri karena tidak ada pesanan masuk.

Selama ini, kelompok UMKM Batik Lestari belum memanfaatkan internet untuk memasarkan batik hasil kreasinya. Melihat kondisi itu, Tim Dosen Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun (Unipma) melakukan pendampingan kepada kelompok UMKM tersebut dalam hal pemasaran di dunia digital.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Tim Dosen Teknik Informatika Unipma, Muh Nur Luthfi Azis, mengatakan tim dosen Unipma melakukan penamdampingan pemasaran digital bagi kelompok UMKM Batik Lestari. Pendampingan pemasaran digital ini sangat penting dilakukan di era saat ini.

Baca juga: Pemkot Madiun Bakal Patenkan 12 Motif Batik Madiunan

Namun, kata dia, para pembatik di kelompok tersebut yang mayoritas berusia lanjut belum memahami pemanfaatan dunia digital. Untuk itu, selama ini pemasaran produk mereka hanya dilakukan secara konvensional.

“Kami dapat cerita dari ketua kelompok ini, Sri Lestari, bahwa selama pandemi, kegiatan mereka seperti mati suuri. Bahkan tidak ada yang laku sama sekali,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (5/1/2022).

Atas kondisi itu, pihaknya melakukan kegiatan pendampingan dengan membantu pemasaran produk secara digital. Timnya melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait pemasaran digital di kelompok UMKM Batik Lestari.

Azis menuturkan pihaknya membuatkan website dan membuatkan media sosial untuk mempromsikan karya-karya batik mereka. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan akun di marketplace di Tokopedia dan Shopee.

Baca juga: Unika Wima Madiun Sajikan Semarak Akuntansi Berhadiah Jutaan Rupiah

Marketplace ini penting untuk menciptakan pasar. Supaya ada transaksi yang masuk dan produk batik mereka bisa dikenal,” kata dia.

Tim dari Unipma akan melakukan pendampingan pengelolaan digital marketing di kelompok ini selama tiga bulan. Namun, jika dirasa belum mampu, pihaknya bakal memperpanjang pendampingan hingga satu tahun.

Produk batik Ngangkrik yang dihasilkan kelompok ini diharapkan bisa menembus pasar internasional. Untuk masuk ke pasar ekspor, kata Azis, selain meningkatkan kualitas produk juga perlu mempersiapkan perangkat pemasatan digital.

“Kami juga membantu membuat perencanaan tahap-tahap yang akan mendukung perencanaan pemasaran batik melalui integrated digital business,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya