SOLOPOS.COM - Peluncuran buku sejarah Heritage Bank Indonesia Kediri di Kediri, Jawa Timur, Rabu (31/8/2022). ANTARA/ HO-BI Kediri

Solopos.com, KEDIRI — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri, Jawa Timur, meluncurkan buku sejarah berjudul Membangun Kemakmuran di Pedalaman: Bank Indonesia dalam Perkembangan Ekonomi Kediri. Buku sejarah ini berisi tentang sejarah ekonomi di Kediri.

Direktur Bank Indonesia Institute (BINS), Arlyana Abubakar, mengatakan buku ini akan menjadi bagian dari referensi pembelajaran untuk memaknai perjalanan sejarah ekonomi di Tanah Air. Kantor Perwakilan BI Kediri memiliki sejarah penjang sejak zaman Hindia Belanda.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Buku ini adalah yang ke-14 dari Seri Sejarah dan Heritage Bank Indonesia. Kediri adalah salah satu dari 16 KPwBI di berbagai daerah yang memiliki sejarah panjang sejak zaman Hindia Belanda,” kata Arlyana, Rabu (31/8/2022).

Buku tersebut, kata dia, hadir sebagai upaya untuk melengkapi dokumentasi memori institusi Bank Indonesia dan menjadi bagian dari referensi pembelajaran untuk memaknai perjalanan sejarah ekonomi.

Baca Juga: Permudah Lunasi Tunggakan, Peserta JKN-KIS Madiun Raya Ramai-Ramai Daftar Rehab

Ia mengungkapkan sebagai bank sentral, sejarah BI tidak lepas dari sejarah perekonomian bangsa dan menjadi bagian ingatan kolektif masyarakat Kediri.

“Harapannya buku ini dapat menjadi referensi bagi tidak hanya akademisi dan pemerhati sejarah, tapi juga pembuat kebijakan di daerah,” ujar dia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Moch. Choirur Rofiq, menambahkan buku tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk mengembangkan sumber ekonomi baru yang berkelanjutan berdasarkan pengalaman sejarah dan potensi Kediri.

“Utamanya dalam rangka membangkitkan ekonomi Kediri pascapandemi Covid-19 dan menggapai kembali masa-masa kejayaan Kediri sebagai kawasan industri, pertanian, serta perniagaan,” kata dia.

Baca Juga: Daftar 10 SMA Terbaik di Jawa Timur Berdasarkan Nilai UTBK 2022

Adapun sejarah mencatat bahwa anugerah kesuburan alam yang dimiliki Kediri, menjadikan daerah tersebut kaya akan hasil produksi pertanian sejak zaman prakolonial.

Berlimpahnya produksi pertanian hasil budi daya komoditas komersial seperti kopi, tebu, indigo, lada, dan kayu manis memberikan dampak positif terhadap perekonomian di wilayah Kediri dan menempatkan Kediri pada peran penting di perekonomian global pada masa tersebut.

Produk-produk pertanian berkualitas ekspor dihasilkan dari wilayah Kediri mengalir dalam volume besar ke Surabaya yang merupakan gerbang ekspor untuk wilayah pedalaman Jawa Timur menuju pasar dunia.

Baca Juga: Keren! Tas Karung Goni Bikinan Perajin Madiun Bakal Mejeng di Forum G20 Bali

Perkembangan kawasan dan perekonomian wilayah ini menjadi kunci yang melatarbelakangi keputusan Direksi De Javasche Bank (DJB) untuk mendirikan kantor cabangnya, yaitu DJB Agentschap Kediri pada 2 Juli 1923.

Sementara itu, setelah selesai seremonial peluncuran acara dilanjutkan dengan bedah buku dengan pembicara Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Jember Nawiyanto, kemudian Dosen Ilmu Sejarah Universitas Airlangga Sarkawi B. Husain dan Dosen Ekonomi Universitas Jember Aditya Wardono dengan moderator Analis Eksekutif BINS Rita Krisdiana.

Buku tersebut juga dapat dibaca secara lengkap di Perpustakaan Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia, serta secara digital dapat diakses melalui laman Bank Indonesia di bagian publikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya