SOLOPOS.COM - Petani membajak sawah di Tulungagung, Senin (23/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Banjir Tulungagung dikhawatirkan merendam sawah pada musim penghujan.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai mengantisipasi banjir bandang yang berpotensi melanda lebih dari 500 ha sawah di daerah tersebut sebagai dampak musim penghujan. “Ada sekitar 505 ha sawah di lima kecamatan yang berpotensi terendam banjir,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung, Suprapti di Tulungagung, Rabu (16/12/2015).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ia memastikan upaya mencegah atau meminimalisasi dampak banjir telah dilakukan dinas pertanian bekerja sama dengan instansi terkait. Salah satunya, lanjut Suprapti, yakni dengan melakukan normalisasi saluran irigasi pertanian di areal-areal persawahan yang selama ini menjadi langganan banjir.

“Kami juga memberikan bantuan kepada para petani yang lahan pertanian mengalami puso, misalnya, dengan memberi bantuan benih, pupuk dan sebagainya,” ujarnya.

Selain itu, upaya tanggap darurat juga diberlakukan dinas pertanian dalam mengantisipasi potensi bencana yang bisa mengganggu sektor pertanian. Suprapti juga menegaskan, lembaganya siap menindaklanjuti laporan atau keluhan para petani melalui petugas lapangan, baik dengan memberi bimbingan dan pendampingan dalam mengelola pertanian, hingga bantuan lain yang bersifat teknis.

“Kami berharap para petani proaktif melaporkan kejadian maupun kendala yang dihadapi kepada petugas lapangan dinas pertanian,” imbaunya.

Ancaman Hama
Senada, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tulungagung, Gatot Rahayu mengungkapkan, di daerahnya ada lima kecamatan yang masuk kategori daerah rawan dampak perubahan iklim (DPI). “Wilayah rawan DPI maksudnya, saat musim kemarau wilayah tersebut mengalami kekeringan, dan sebaliknya saat hujan daerah tersebut selalu mengalami banjir,” terang Gatot.

Lima kecamatan dimaksud masing-masing ada di Kecamatan Bandung dengan luasan areal sawah terdampak banjir mencapai 300 ha, Kecamatan Pakel seluas 127 ha, Kecamatan Kalidawir dan Kecamatan Besuki masing-masing sekitar 30 ha, dan di Kecamatan Campurdarat sekitar 18 ha. “Luas lahan yang terbesar terkena DPI di wilayah Kecamatan Bandung,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya