SOLOPOS.COM - Warga melintas di jalan yang terendam banjir di Desa Simo, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, Jawa Timur, Senin (8/4/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Banjir Ngawi bisa terjadi jika debit air di dua sunghai setempat terus meningkat. Kedua sungai itu adalah Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

Madiunpos.com, NGAWI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menetapkan wilayah setempat dalam status Siaga Banjir. Penetapan status Siaga Banjir di Ngawi itu dilakukan menyusul tingginya debit air di dua sungai yang melintasi daerah setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Pelaksana BPBD Ngawi Eko Heru Tjahyono di Ngawi, Jumat (13/2/2015), mengatakan kedua sungai yang mengalami peningkatan debit air tersebut adalah Bengawan Solo dan Bengawan Madiun. “Hasil pantauan petugas, debit dan ketinggian air sungai Bengawan Solo dan Madiun terus bertambah. Karena itu, kami menetapkan warga Ngawi agar siaga bencana banjir,” ujar Eko kepada wartawan.

Menurut dia, pemantauan terhadap Bengawan Madiun dilakukan di alat pengukur ketinggian air di Jembatan Dungus, Kecamatan Ngawi. Berdasarkan pantauan itu diketahui ketinggian air Bengawan Madiun mencapai 6,40 meter.

“Peningkatan debit air di Bengawan Madiun dipengaruhi oleh faktor tingginya curah hujan di kawasan Madiun, Magetan, dan Ponorogo,” terang Eko.

Sirene Belum Berbunyi
Sedangkan pemantauan terhadap Bengawan Solo dilakukan di alat pengukur ketinggian air di Jembatan Nggunengan, Kecamatan Pitu. Meski sirene pada alat peringatan banjir dini atau early warning system belum menyala, namun debit air Bengawan Solo terlihat naik setelah ada pembukaan pintu air di Bendungan Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah.

Pascapenetapan status Siaga tersebut, pihak BPBD mengimbau warga Ngawi yang berada di daerah rawan bencana banjir untuk waspada. “Kami meminta masyarakat untuk waspada jika sewaktu-waktu bencana banjir terjadi. Sebab, diperkirakan curah hujan masih tinggi dan dapat menyebabkan air sejumlah sungai meluap hingga ke perumahan penduduk,” ucap dia.

Data BPBD Ngawi mencatat, wilayah Kabupaten Ngawi yang termasuk rawan banjir ringan terdapat lima kecamatan. Daerah dalam kondisi banjir sedang ada sembilan kecamatan, dan rawan banjir besar terdapat 13 kecamatan dari 19 kecamatan yang ada. Kecamatan-kecamatan rawan banjir tersebut, di antaranya, Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Pitu, Paron, Ngawi, Geneng, Mantingan, dan Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya