Jatim
Sabtu, 24 Februari 2018 - 03:05 WIB

BANJIR MADIUN : Puluhan Hektare Padi di 2 Kecamatan Terendam Air, Petani Panen Dini

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Desa Pacinan, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, memanen padi yang masih muda karena terendam banjir, Jumat (23/2/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Banjir Madiun, puluhan hektare sawah petani di Madiun terendam air.

Madiunpos.com, MADIUN — Puluhan hektare sawah di Kecamatan Pilangkenceng dan Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, terendam banjir, Jumat (23/2/2018). Akibatnya, sejumlah petani terpaksa memanen padi mereka secara dini.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di sejumlah lokasi di Kecamatan Pilangkenceng dan Kecamatan Balerejo, puluhan hektare sawah yang telah ditanami padi terendam air. Sebagian besar padi sudah menguning.

Selain terendam air, sebagian tanaman padi juga terlihat roboh. Sejumlah petani terlihat memanen padi mereka dengan lahan yang dipenuhi air. (baca: 40 Rumah di Pilangkenceng Sudah 2 Hari Tergenang Air)

Seorang petani di Desa Pacinan, Kecamatan Balerejo, Madiun, Purwanto, mengatakan banjir menerjang tanaman padi di sawahnya sejak Kamis (22/2/2018) lalu. Air tersebut merendam hampir seluruh batang padi.

Advertisement

Dia menyampaikan padi yang diterjang banjir ini berusia 85 hari dan belum saatnya dipanen. Namun, karena padi tersebut terendam air sehingga terpaksa dipanen dini. Seharusnya padi tersebut dipanen 15 hari lagi.

Menurut dia, kalau tidak segera dipanen padi tersebut bisa mati dan kerugian akan semakin besar. “Seharusnya dipanen 15 hari lagi. Ini masih ada padi yang belum ada isinya. Sedangkan padi yang sudah ada isinya kalau terlalu lama terendam air juga akan rusak,” jelas dia.

Purwanto menyampaikan sebagian besar lahan pertanian di Desa Pacinan terendam air. “Hampir semuanya ini. Kalau ga terendam air, ya banyak yang roboh padinya,” ujar dia.

Advertisement

Petani di Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Didik Darsono, menyampaikan sebagian besar lahan pertanian di Desa Muneng terendam air. Ketinggiannya mencapai satu meter. (baca pula: Banjir, Anak-Anak Desa Muneng Pilangkenceng Malah Asyik Bermain Air)

Dia menuturkan padi yang sudah hampir panen banyak yang rusak akibat terendam air. Dirinya hanya pasrah melihat kondisi ini.

“Terendam semua mas. Belum dipanen, soalnya airnya tinggi sekali,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif