SOLOPOS.COM - Petugas membersihkan sekitar rumahnya yang tergenang banjir bercampur limbah di Desa Sidorejo, Tulungagung, Rabu (26/10/2022). ANTARA/HO-JP

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengeluhkan banjir yang tercampur cemaran limbah yang diduga berasal dari Pabrik Gula Modjopanggung. Akibatnya, cemaran limbah ini mengeluarkan bau busuk yang menyengat dan membuat badan menjadi gatal-gatal.

Seorang warga Desa Sidorejo, Siti Heni Setyowati, 28, mengatakan genangan air banjir yang merendam permukiman warga berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Air banjir juga tercampur minyak diduga oli yang berasal dari buangan [limbah] pabrik,” kata Heni, Rabu (26/10/2022).

Kondisi itu bahkan sudah berlangsung hampir enam hari ini. Genangan air yang sudah tercampur limbah menutup akses jalan-jalan perkampungan, bahkan sebagian masuk rumah warga hingga ketinggian hampir satu meter.

Baca Juga: Video Viral! Tiga Mayat Hanyut Terseret Banjir di Tulungagung

Sempat surut saat cuaca cerah, genangan air kembali meningkat setiap kali turun hujan. Apalagi saat intensitas curah hujan tinggi dalam durasi lama.

“Malam ini genangan kembali naik dan masuk rumah-rumah warga. Banjirnya [air] warna hitam pekat dan sangat bau,” keluh Subroto, warga Sidorejo lainnya.

Mayoritas warga Sidorejo mengaku tersiksa, karena mereka tak leluasa dengan banjir limbah yang dialami. Selain bau menyengat, air banjir yang tercemar limbah menyebabkan kulit kaki dan badan yang terkena menjadi gatal-gatal.

Menurut kesaksian Subroto, limbah pabrik dialirkan melalui Kali Song dan bermuara di Kali Ngrowo. Namun, karena Kali Song banjir, aliran air berbalik.

Baca Juga: Terbukti Terima Suap, Hakim PN Surabaya Nonaktif Itong Divonis 5 Tahun Penjara

“Pintu masuk ke Kali Song ditutup karena kalau tidak air Kali Song malah masuk kampung,” ujar Subroto.

Akibatnya, limbah yang seharusnya mengarah ke sungai masalah menuju ke permukiman.

Warga pun meminta ada penanganan genangan limbah pabrik gula milik pemerintah tersebut. Sebab dikhawatirkan akan memberi dampak buruk dalam waktu jangka panjang.

Dikonfirmasi, Humas PG Modjopanggung Tulungagung, Azis Rahman BS mengakui telah terjadi luapan limbah yang kemudian tercampur dengan banjir.

Baca Juga: ASN Bawaslu Pamekasan Jadi Calo Seleksi Panwaslu, Per Orang Ditarik Rp7,5 Juta

Menurutnya limbah yang menggenangi pemukiman tidak berbahaya, sebab sumbernya dari air bekas pendingin ketel.

“Sebenarnya bukan limbah berbahaya dari IPAL [Instalasi Pengolahan Air Limbah], tetapi itu air pendingin. Makanya suhunya hangat,” terang Azis.

Azis berkelit kejadian ini disebabkan oleh alam. Menurutnya PG Modjopanggung mempunyai saluran pembuangan limbah bernama Sungai Giling yang mengalir ke Kali Song dan Kali Ngrowo.

Namun akibat cuaca buruk akhir-akhir ini, debit Kali Song meningkat, sehingga pembuangan pabrik tidak bisa masuk ke Kali Song.

Baca Juga: Selebgram Medina Zein Segera Disidang karena Jual Tas Hermes Palsu Rp1,4 Miliar

Debit air yang tinggi justru mendorong pembuangan PG. Modjopanggung ke hulu dan menggenangi pemukiman.

Itulah kenapa banjir itu selalu datang saat sore. Karena bersamaan dengan naiknya debit Kali Song,” sambung Azis.

Terkait adanya oli pada air yang menggenangi pemukiman, Aziz berdalih air tak hanya berasal dari pabrik, namun juga dari Kali Song.

“Kami juga tidak tahu sumbernya, karena air dari mana-mana masuk ke sana. Kalau tanaman mati mungkin karena memang airnya hangat,” tegas Azis.



Untuk mengatasi limbah ini, pihaknya tengah melakukan penyisiran saluran pembuangan. Sebab kemungkinan ada penyebab lain yang menghambat saluran pembuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya