SOLOPOS.COM - Papan duga di tepi Bengawan Solo, wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Banjir Bojonegoro kembali mengancam karena air Bengawan Solo berangsur surut kini naik lagi.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro merangkak naik dengan ketinggian 13,00 meter, Jumat (12/2/2016) pukul 06.00 WIB. Dengan demikian, Bengawan Solo, Jumat ini, menyandang status Siaga I.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Bojonegoro mulai masuk Siaga Banjir, sejak pagi ini,” kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom.

Ketinggian air di hilir Bengawan Solo wilayah Jawa Timur, menurut dia naik. Menurutnya, meningkatkan ketinggian air Bengawan Solo itu disebabkan memperoleh pasokan air dari daerah hulu, Jawa Tengah.

Padahal, imbuhnya, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro yang sempat menimbulkan luapan di daerah hilir sejatinya telah berangsur-angsur surut di bawah status Siaga Banjir. “Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, dua hari lalu, statusnya sempat Siaga III-Merah,” jelas dia.

Selain itu, lanjutnya, naiknya ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, juga memperoleh pasokan air dari Ngawi, disebabkan hujan deras di Madiun dan sekitarnya. “Ketinggian air masih akan terus merangkak naik dalam beberapa jam ke depan, karena adanya pasokan air dari daerah hulu Jawa Tengah dan Ngawi,” ucapnya, menegaskan.

Oleh karena itu, ia meminta tim penanggulangan bencana di sepanjang daerah hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik, tetap waspada. “Sepanjang hari ini tidak ada tambahan air hujan kenaikan Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, tidak terlalu tinggi,” ucapnya.

Sesuai data, ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, mulai Babat, Plangwot/Laren, Karanggeneng dan Kuro, Lamongan, statusnya siaga I, dengan ketinggian masing-masing 7,21 meter, 4,92 meter,3,70 meter dan 1,58 meter.

BPBD Lebih Waspada
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, menyatakan sudah menyediakan bebagai kebutuhan,  dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo di daerahnya.

Bukan hanya itu, sambung dia, BPBD juga sudah menginstruksikan seluruh tim penanggulangan bencana di kecamatan sampai desa untuk meningkatkan kewaspadaan, karena adanya kenaikan ketinggian air Bengawan Solo. “Kami sudah menginstruksikan agar tim penanggulangan bencana di kecamatan sampai desa untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan kalau wilayahnya terjadi banjir,” katnaya, menegaskan.

Data di BPBD, banjir luapan Bengawan Solo yang baru saja terjadi telah merendam 40 desa yang tersebar di 10 kecamatan, dengan ketinggian pada papan duga di Bojonegoro tertinggi 14,80 meter (Siaga II).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya