SOLOPOS.COM - Personel BPBD Bojonegoro memeriksa mesin perahu karet yang biasa mereka gunakan kala terjadi banjir Bengawan Solo. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Banjir Bojonegoro diwaspadai BPBD setempat karena curah hujan Februari 2016 yang terus meningkat.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mewaspadai ancaman luapan air Bengawan Solo dan banjir bandang dari kawasan hulu karena tren peningkatan curah hujan pada Februari 2016 ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“BPBD terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir sebab curah hujan Februari meningkat dibandingkan Januari lalu,” kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo di Bojonegoro, Kamis (4/2/2016).

Ia menjelaskan kewaspadaan menghadapi ancaman bencana banjir luapan air Bengawan Solo juga banjir bandang dari kawasan yang lebih hulu dilakukan, dengan menyediakan berbagai kebutuhan, mulai sembako, perahu karet, dapur umum, dan lain sebagainya.

“Perahu karet sudah kami cek, semuanya dalam keadaan baik. Sarana evakuasi perahu karet selain milik BPBD juga akan memanfaatkan perahu karet milik Kodim 0813, kepolisian resor dan dinas perhubungan,” papar dia.

Dengan demikian, menurut dia, kalau sewaktu-waktu bencana banjir terjadi, baik luapan Bengawan Solo, maupun banjir bandang, maka berbagai peralatan yang dibutuhkan siap diterjunkan termasuk personel penanggulangan bencana. “Kami baru saja merekrut 18 personel tenaga penanggulangan bencana, untuk menambah 60 personel yang sebelumnya sudah ada,” katanya.

Data di BPBD, selama 2015 telah terjadi 30 kejadian banjir bandang, di antaranya, empat kali terjadi pada Desember, dengan jumlah kerugian mencapai Rp6,866 miliar. “Dampak banjir bandang lebih parah, dibandingkan banjir luapan Bengawan Solo,” ucapnya.

Belum Siaga Banjir
Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, meminta tim penanggulangan bencana di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, meningkatkan kewaspadaan.

Pertimbangannya, menurut dia, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Krangploso, Malang, akan terjadi peningkatan curah hujan selama Februari. “Sesuai prakiraan BMKG, curah hujan Februari meningkat, dibandingkan Januari lalu,” katanya, menegaskan.

Data BMKG, sifat hujan di daerahnya Februari di bawah normal berkisar 85%-115% dengan curah hujan 301 mm-400 mm.  Untuk Maret, sifat hujan berkisar 51%-84%, dengan curah hujan 301 mm-400 mm dan sifat hujan meningkat pada April berkisar 116%-150%, dengan curah hujan 201 mm-300 mm.

“Ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro sekarang ini masih aman di bawah siaga banjir,” jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Yono, menambahkan.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya