SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang bakso mendorong gerobak di genangan banjir Bengawan Solo di Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Banjir Bojonegoro membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus membuka dapur umum demi memenuhi kebutuhan pangan para korban banjir.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (10/2/2016), mulai mengoperasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga korban banjir bandang di Desa Sugihan, Kecamatan Temayang. Banjir Bojonegoro, Selasa (9/2/2016), itu menerjang 310 rumah warga, lima di antara rumah itu bahkan roboh.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dapur umum kami buka karena warga korban banjir bandang masih membersihkan lumpur yang masuk ke rumahnya sehingga belum bisa bekerja,” kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo di lokasi bencana alam banjir bandang Bojonegoro itu, Rabu.

1.000 Nasi Bungkus
Ia memperkirakan dapur umum itu setiap harinya memasak sekitar 1.000 nasi bungkus untuk membantu warga dan memenuhi kebutuhan konsumsi personel yang ikut bekerja bakti membersihkan lumpur yang memenuhi rumah warga dan jalan sepanjang 500 meter yang tertutup lumpur. “Kami juga menyalurkan 310 paket beras masing-masing 15 kilogram, untuk membantu warga yang menjadi korban banjir bandang,” jelas dia.

Dalam kerja bakti itu, katanya, BPBD mengerahkan 40 personel dengan dibantu personel dari Kodim 0813, Polres Bojonegoro, dan masyarakat.

Menurut dia, jalur jalan penghubung Bojonegoro-Nganjuk sepanjang 500 m yang sempat diterjang banjir bandang di desa itu setempat tertutup lumpur dengan ketebalan sekitar 30 cm. “Sampai saat ini kerja bakti membersihkan lumpur di jalan dan rumah warga masih belum selesai. Kerja bakti membersihkan lumpur dilengkapi alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU),” jelasnya.

Santuni Korban
Terkait lima rumah warga yang roboh, menurut dia, akan memperoleh santunan uang masing-masing sekitar Rp5 juta per kepala keluarga (KK). “Proses penyaluran santuan uang paling lama sebulan,” jelas Sekretaris BPBD Nadif Ulfia, menambahkan.

BPBD, lanjut dia , juga menyalurkan bantuan sembako bagi korban banjir bandang yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Malo dan Kedewan, sehari lalu, dengan jumlah 191 paket. Setiap paket berisi 5 kg beras, lima bungkus mi instan, 2 kg gula, dua kaleng sarden, dan dua bungkus teh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya