SOLOPOS.COM - Bendung Gerak Bengawan Solo di Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

Banjir Bengawan Solo membayang-bayangi kawasan hilir seiring meningkatnya permukaan air secara drastis.

Madiunpos.com, BOJONEGORO — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan di Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan ketinggian air di hilir Bengawan Solo meningkat tajam dalam waktu sehari, namun masih di bawah siaga banjir.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Hanya dalam waktu sehari ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro naik sekitar dua meter, disebabkan hujan lokal dan hujan di daerah hulunya,” kata Kasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Kamis (10/12/2015).

Sesuai data, ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro, mencapai 8,95 meter, Kamis pukul 08.00 WIB. “Ketinggian air Bengawan Solo, sehari lalu di bawah 7 meter, karena belum terpantau di papan duga yang ketinggian ukurnya maksimal 7 meter,” jelas dia.

Melihat naiknya ketinggian air Bengawan Solo itu, ia mendesak Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, segera memperbaiki sejumlah tanggul dan tebing yang kritis di daerah hilir Jawa Timur, di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Di sejumlah lokasi tebing dan tanggul Bengawan Solo, juga sungai lainnya, lanjut dia, mengalami penurunan, bahkan ada yang longsor.

Ia mencontohkan tanggul Bengawan Solo yang longsor, antara lain di Kecamatan Kanor, Bojonegoro dan Plumpang, Tuban. “Sampai hari ini tanggul dan tebing yang kritis belum ada penanganan dari Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya