SOLOPOS.COM - Kondisi permukiman warga yang terdampak banjir bandang di Desa Kalisat, Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Senin (13/2/2023). Sebanyak 49 rumah warga di Desa Kalisat dan 29 rumah di Desa Sempol akan direlokasikan ke tempat yang lebih aman karena daerah tersebut rawan terjadi banjir. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/rwa.

Solopos.com, BONDOWOSO — Banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/2/2023) malam. Puluhan rumah di dua desa itu mengalami kerusakan dan terendam material lumpur.

Sebelum banjir yang membawa material lumpur, pasir, dan ranting kayu itu terjadi, hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Minggu pagi. Lumpur yang dibawa banjir bandang itu dengan ketebalan mencapai 60 centimeter.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dampak paling parah dari banjir bandang itu terjadi di Desa Kalisat dengan 79 rumah terdampak banjir, dua sekolah dasar, kamar mandi umum, dan satu musala tertimbun banjir lumpur.

Sedangkan di desa Sempol ada 16 rumah yang terdampak banjir bandang termasuk dua bangunan sekolah dan satu gedung KUA.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Dadan Kurniawan, mengatakan hasil pendataan sementara jumlah rumah terdampak banjir bandang sebanyak 95 rumah dan sekolah dasar serta fasilitas umum lainnya.

“Banjir bandang selain merendam rumah warga, juga ada satu SD yang terkena dampak dan terendam material lumpur setinggi sekitar 60 sentimeter,” katanya .

Pada Senin pagi, menurut dia , Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda) Bondowoso juga berada di lokasi banjir bandang membantu warga membersihkan material lumpur.

“Saat ini Wakil Bupati Bondowoso, Kapolres dan Dandim berada di lokasi turut serta dalam bakti sosial membantu masyarakat membersihkan material lumpur yang menggenangi pemukiman warga,” kata Dadan Kurniawan.

Relokasi Rumah Warga

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang meninjau lokasi banjir meminta Pemkab Bondowoso untuk segera menyiapkan lokasi relokasi rumah warga terdampak banjir bandang di dua desa tersebut.

“Saya minta bisa disegerakan relokasi menggunakan anggaran biaya tak terduga atau BTT untuk bencana alam seperti ini. Tolong Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jatim,” kata Khofifah.

Ia mengatakan Pemkab Bondowoso bisa berkoordinasi dengan BPBD Jatim agar proses pengelolaan dana bisa disegerakan, baik biaya tak terduga (BTT) yang bersumber dari kabupaten maupun dari provinsi.

Oleh karena itu, Khofifah mendorong agar penggunaan anggaran biaya tak terduga (BTT) segera dimaksimalkan utamanya untuk relokasi. Karena, salah satu alokasi utama ada pada bencana tak terduga seperti yang terjadi di dua desa di lereng Gunung Ijen itu.

Gubernur juga mengimbau semua kabupaten di Jawa Timur yang lokasinya rentan terdampak bencana alam untuk siaga menyiapkan berbagai langkah mitigasi.

“Masyarakat juga dapat bergotong royong melakukan upaya pencegahan banjir dengan menanam varietas tanaman yang menguatkan tanah,” ujarnya.

BPBD Jatim dan Tagana Bondowoso kini sudah mendirikan dapur umum di Masjid At Taqwa. Dapur umum ini menyediakan lebih dari 800 porsi makanan sekali masak dan akan disiagakan hingga tujuh hari ke depan.

Pemprov Jatim memberikan bantuan, antara lain berupa beras sebanyak 300 kilogram, 50 karton mi instan, minyak goreng 60 liter, 230 kaleng sarden,  karton pasta gigi,  karton sikat gigi, karton sampo, karton sabun, karton pembersih lantai, 100 lembar selimut, 20 lembar terpal, 10 pasang sepatu boots, 5 buah kompor, 200 paket sembako, 15 lembar terpal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya