Jatim
Selasa, 2 Februari 2021 - 16:15 WIB

Banjir Bandang Jombang Terjang 1 Desa, 3 Rumah Rata dengan Tanah

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir Bandang Jombang (detik.com)

Solopos.com, JOMBANG – Bencana banjir bandang menerjang Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Tak hanya rumah di desa tersebut, banjir bandang juga menerjang dua jembatan penghubung antardusun.

Dikutip dari detik.com, banjir bandang di Jombang itu terjadi pada Senin (1/2/2021) sekitar pukul 18.30 WIB. Dua dusun yakni Banjaragung dan Banjarjo di Desa Banjaragung yang diterjang banjir bandang tersebut. Air bercampur lumpur dan kayu dari Sungai Pakel menyapu permukiman penduduk dengan kecepatan tinggi.

Advertisement

Baca Juga: Suporter Persis Solo Garis Keras Kumpulkan Donasi Rp21 Juta Untuk Korban Bencana Alam

Sebanyak 15 rumah warga dilaporkan rusak dari total 36 rumah yang terdampak banjir tersebut. Bahkan, sebanyak tiga rumah rusak parah karena rata dengan tanah. Selain itu, banjir bandang ini membuat barang-barang berharga milik warga hanyut.

Sementara itu, putusnya dua jembatan antardusun membuat mobilitas warga terganggu. Kini, mereka harus memutar hingga 1-2 kilometer untuk menuju dusun satu dengan yang lainnya. Jembatan yang hanyut selama ini menjadi penghubung Dusun Banjaragung dan Dusun Banjarjo.

Advertisement

Keduanya jembatan melintas di atas Sungai Pakel yang dilalui banjir bandang. Jembatan pertama memiliki lebar 2,5 meter dan panjang 25 meter penghubung RT 4 Dusun Banjaragung dengan RT 8 Dusun Banjarjo. Sementara jembatan kedua memiliki lebar 1,5 meter dan panjang 13 meter penghubung RT 1 Dusun Banjaragung dengan RT 11 Dusun Banjarjo.

“Kedua jembatan tersebut kondisinya hanyut karena banjir bandang,” kata Kepala Desa Banjaragung Hasan Sulaiman kepada wartawan, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: ABG Umur 12 Tahun di Sragen Nikah, Komnas PA: Pengadilan Terlalu Mudah Terbitkan Dispensasi

Advertisement

Sementara dua jembatan lainnya yang juga menghubungkan Dusun Banjarjo dengan Dusun Banjaragung, kondisinya rusak. Namun, masih bisa dilalui warga. Kedua jembatan tersebut kini menjadi alternatif untuk mobilitas warga setempat menggunakan kendaraan roda dua.

“Akses warga tidak sampai terputus, masih ada alternatif, tapi harus memutar sekitar 1-2 kilometer,” terang Hasan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif