Jatim
Jumat, 5 November 2021 - 12:36 WIB

Banjir Bandang di Kota Batu, 5 Orang Meninggal dan 4 Orang Hilang

Newswire  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi wilayah terdampak banjir bandang di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Kamis (4/11/2021). (Antara)

Solopos.com, BATU — Korban meninggal akibat banjir bandang di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (4/11/2021) pukul 14.00 WIB, bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat lima orang meninggal.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, mengatakan lima orang meninggal akibat banjir bandang di enam wilayah Kota Batu. Banjir bandang melanda Dusun Sambong, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji; Jalan Raya Dieng, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu; Dusun Beru, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji; Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji; Jalan Raya Selecta, Desa Tulungrejo, Kecamatan Batu; dan Dusun Gemulo, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji.

Advertisement

Baca Juga : 21 Rumah Rusak & 1 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Kota Batu

Agung menjelaskan tiga korban tambahan belum teridentifikasi. Tim gabungan menemukan tiga korban pada Jumat (5/11/2021) pukul 10.00 WIB. Di sisi lain, dua korban telah teridentifikasi atas nama Wiji dan Sarip. Mereka tercatat sebagai warga Dusun Sambong. “Total lima orang. Yang selamat enam. Dan dalam pencarian ada empat,” ucap dia seperti dilansir Antara, Jumat.

Advertisement

Agung menjelaskan tiga korban tambahan belum teridentifikasi. Tim gabungan menemukan tiga korban pada Jumat (5/11/2021) pukul 10.00 WIB. Di sisi lain, dua korban telah teridentifikasi atas nama Wiji dan Sarip. Mereka tercatat sebagai warga Dusun Sambong. “Total lima orang. Yang selamat enam. Dan dalam pencarian ada empat,” ucap dia seperti dilansir Antara, Jumat.

Korban selamat tercatat enam orang, yakni Bayu Agung Setiawan warga Toyomerto, Saiful warga Toyomerto, Fainis warga Sumbersari, Linda Ariesta warga Dusun Kajar, Muhoratul Jannah warga Jalan Samadi, dan Arif warga Kota Malang. Tim gabungan terus berupaya melakukan percepatan penanganan banjir bandang.

Baca Juga : Update! Tiga Jenazah Korban Perahu Terbalik di Bengawan Solo Ditemukan

Advertisement

Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menuturkan kerugian materil akibat bencana tersebut meliputi 17 unit rumah rusak, 28 sepeda motor rusak, 3 unit mobil rusak, 8 ekor hewan ternak hanyut terseret arus sungai, dan 6 kandang hewan ternak rusak berat.

Baca Juga : Rumah Ambruk Kena Banjir Bandang di Kota Batu, Ayah & Anak Tertimbun

Dampak Sampai Malang

Dilansir dari Suara.com, tim gabungan BPBD Kota Batu, Basarnas, PMI, TNI, Polri, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait masih melakukan upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang. BPBD Kota Batu menyampaikan dampak banjir bandang terjadi karena arus anak Sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas deras dan membawa material lumpur, batu, dan potongan kayu/pohon. “Adapun kondisi cuaca di lokasi dilaporkan cerah berawan,” imbuh dia.

Advertisement

BPBD Kota Malang menyampaikan ratusan warga Kota Malang harus mengungsi akibat banjir bandang melanda Kota Batu. Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto, mengatakan dua tempat pengungsian di Kota Malang, yakni kelurahan Jatimulyo dan Taman Wisata Senaputra. “Warga diungsikan karena rumah mereka berada di daerah rentan atau rawan terdampak banjir bandang,” kata Alie seperti dilansir Antara, Jumat.

Alie memaparkan 150 warga mengungsi di Kelurahan Jatimulyo dan 150 orang di Taman Wisata Senaputra. Menurutnya, hujan deras di Kota Batu menyebabkan aliran Sungai Brantas meluap dan berarus deras. Kondisi tersebut membahayakan keselamatan warga.

BPBD Kota Malang mencatat tujuh rumah terdampak atau hanyut terbawa arus. “Total rumah terdampak kurang lebih ada 150 unit. Untuk laporan rumah hanyut, saat ini tujuh rumah. Tujuh itu roboh atau hanyut atau sebagian terdampak,” ucap dia.

Advertisement

Kota Malang juga mengalami luapan air di Sungai Brantas tidak lama setelah banjir bandang melanda Kota Batu. Luapan air disertai material lumpur, puing, pohon, dan lain-lain. “Ketinggian sungai saat itu mencapai empat meter. Untuk banjir yang berada di rumah, masuk sampai 90 centimeter,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif