Jatim
Selasa, 1 Oktober 2019 - 19:05 WIB

Bandara Kediri Akan Dibangun 2020

Redaksi Solopos.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa. (dok)

Madiunpos.com, SURABAYA — Proyek pembangunan Bandara Kediri, Jawa Timur, akan dimulai Januari 2020. Bandara Kediri direncanakan mampu menampung 15 juta penumpang per tahun.

Bandara Kediri yang dicanangkan sebagai bandara internasional ini akan dibangun di lahan seluas sekitar 372 hektare untuk fase pertama. Panjang landangan bandara ini 3.300 meter.

Advertisement

Baca Juga:

Pemprov Jatim Bangun East Java Super Corridor Di 5 Bakorwil 

Advertisement

Pemprov Jatim Bangun East Java Super Corridor Di 5 Bakorwil 

INFRASTRUKTUR JATIM : Bandara Di Kediri Dibangun Tahun 2018

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan Bandara Kediri ini diharapkan bisa menjadi daya ungkit pembangunan di wilayah sekitarnya seperti Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, dan Blitar. Menurut Gubernur, bandara ini sangat penting bagi Provinsi Jatim, karena bisa menjadi pintu masuk untuk percepatan pengembangan di Jatim wilayah selatan. Terutama di sektor perkebunan, pariwisata, perikanan, dan lainnya.

Advertisement

Khofifah menyampaikan Bandara Kediri akan menjadi smart airport. Layanan di bandara ini semuanya akan berbasis digital dan tersambung dengan teknologi terkini.

Mengenai persiapan pembangunan Bandara Kediri, kata dia, pihaknya telah menyiapkan pengembangan SMK Penerbangan di Kediri. Ini untuk menyiapkan SDM di bidang penerbangan.

“Kami harap anak-anak SMK Penerbangan di Kediri nantinya memiliki skill seperti mampu pemasangan spare part pesawat dan sebagainya,” kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari situs resmi kominfo.jatimprov.go.id, Selasa (1/10/2019).

Advertisement

Pengembangan SMK Penerbangan ini, kata dia, pernah dikomunikasikan dengan Duta Besar Inggris beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, salah satu hal yang dibahas yaitu tentang pencocokan penyiapan SMK Penerbangan dengan pendampingan dari pemerintah Inggris.

Khofifah berharap rencana ini akan bersambung baik antara program pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan percepatan penguatan bagi masyarakat Jawa Timur bagian selatan.

“Apalagi di daerah Tulungagung dan Blitar memiliki potensi kakao dan kopi yang sangat bagus. Serta Trenggalek dan Pacitan memiliki potensi ikan dan udang yang cukup besar,” jelasnya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif