SOLOPOS.COM - Puluhan syal Arema FC dan bunga dari warga diletakkan di sekitar Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). UEFA resmi mengumumkan kompetisi sepak bola di Eropa pada pekan ini akan diawali dengan mengheningkan cipta untuk para korban tragedi Kanjuruhan. (Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, MALANG — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan siap membantu proses autopsi terhadap dua korban tragedi Kanjuruhan yang rencananya dilaksanakan pada 5 November 2022.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar, dr. Syaifullah Asmiragani, mengatakan meskipun saat ini belum ada permintaan untuk membantu pelaksanaan autopsi, namun pihak rumah sakit siap jika dibutuhkan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Terkait penggalian jenazah, saya masih belum mendapatkan surat permintaan. Tapi kalau kami diminta, akan kami lakukan,” kata Syaifullah, Selasa (1/11/2022).

Dia menjelaskan saat ini RSUD Saiful Anwar sudah menyiapkan langkah antisipasi jika dalam waktu dekat ada permintaan untuk membantu autopsi yang langsung dilakukan di tempat korban dimakamkan dengan proses ekshumasi.

Menurutnya, jika nanti RSUD Saiful Anwar diminta untuk membantu proses autopsi tersebut, pihaknya menerjunkan salah satu dokter ahli forensik.

Baca Juga: Limbah Cemari Lingkungan, Polres Tulungagung Periksa Pimpinan Pabrik Gula

Tim yang melaksanakan autopsi tersebut, diperkirakan tidak semuanya berasal dari rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu.

“Seandainya memang ada [permintaan], yang akan melakukan pemeriksaan adalah tim. Termasuk persatuan ahli forensik di Jatim, tidak hanya RSUD Saiful Anwar, supaya dapat gambaran yang objektif,” ujarnya.

Ia menambahkan dalam pemeriksaan autopsi  dibutuhkan banyak pendapat dari ahli agar bisa lebih objektif. Tim tersebut, diperkirakan berisi lebih dari satu dokter ahli untuk melakukan proses autopsi kepada dua korban tragedi Kanjuruhan.

“Pasti lebih dari satu dokter. Apalagi dalam kasus ini diminta data yang objektif, sehingga saya yakin yang akan melakukan evaluasi dokternya lebih banyak lagi,” katanya.

Baca Juga: Ratusan Aremania Unjuk Rasa, Minta Kejati Jatim Tolak Berkas Perkara Kanjuruhan

Proses autopsi dua korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur rencananya dilaksanakan pada 5 November 2022 untuk mencari penyebab kematian korban setelah keluarga korban menyetujui proses tersebut.

Dalam pelaksanaan autopsi tersebut akan melibatkan enam ahli yang satu di antaranya berasal dari tim Kedokteran Kepolisian (Dokpol). Sementara lima lainnya berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) dan universitas.

Devi Athok yang merupakan ayah korban dan pihak keluarga memutuskan untuk melakukan autopsi kepada dua orang putrinya berinisial N dan N, yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan pascalaga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya