SOLOPOS.COM - Petugas medis memindahkan jenazah korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebutkan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang mengakibatkan sebanyak 131 orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/R D Putra/Zk/rwa.

Solopos.com, MALANG — Pelaksanaan autopsi terhadap dua korban meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, batal dilaksanakan. Pembatalan autopsi ini karena pihak keluarga tidak berkenan.

Namun, sebelumnya muncul informasi bahwa proses autopsi terhadap jenazah korban tragedi Kanjuruhan itu batal karena ada intimidasi kepada keluarga korban. Padahal sebelumnya pihak keluarga korban sudah bersedia dan bersepakat untuk pelaksanaan autopsi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Pelaksanaan autopsi, salah satunya meminta persetujuan keluarga. Dari informasi yang saya peroleh, hingga saat ini keluarga sementara belum menghendaki untuk autopsi,” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Harmanto di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Rabu (19/10/2022).

Mengenai informasi pembatalan autopsi katena ada intimidasi kepada keluarga korban, Toni menegaskan informasi tersebut tidak benar. Dia menyampaikan seluruh informasi yang ada bisa diketahui publik.

Baca Juga: Abaikan TGIPF Tragedi Kanjuruhan, PSSI: Permintaan KLB Hanya dari Anggota

“Tidak benar, seklai lagi tidak benar [soal intimidasi]. Silakan bisa dikonfirmasi untuk itu, semua sudah diketahui oleh publik,” jelasnya.

Dia juga menuturkan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan kepada para keluarga korban. Saat ini, dia memastikan proses hukum terus berjalan.

Menurutnya, proses rekonstruksi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan 133 orang meninggal dunia tersebut akan dilakukan di Surabaya oleh tim dari Mabes Polri.

Baca Juga: Jokowi Tak Bahas Rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan dengan Presiden FIFA

“Tentu ada proses hukum yang masih dilakukan hingga saat ini. Hari ini ada rekonstruksi dan saya akan segera kembali ke Surabaya,” kata Toni.

Sebelumnya, pihak kepolisian menyatakan akan mengautopsi dua korban tragedi Kanjuruhan atas permintaan keluarga oleh Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) pada pekan ini. Rencananya autopsi akan dilaksanakan di tempat korban dimakamkan dengan proses ekshumasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya