SOLOPOS.COM - Ilustrasi Politeknik ATK Yogyakarta. (atk.ac.id)

Solopos.com, MAGETAN — Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta merintis Program Diploma Tiga atau D3 Industri Pengolahan Kulit di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri kulit di Magetan.

Direktur Politeknik ATK Yogyakarta, Sugiyanto, mengatakan Program D3 tersebut merupakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Magetan dalam rangka meningkatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri di Magetan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami sedang merintis kerja sama Program D3 Industri Pengolahan Kulit untuk meningkatkan pengembangan SDM industri pengolahan kulit di Magetan. Dengan demikian, ke depan wirausahawan industri kulit di Magetan semakin maju,” ujar Sugiyanto saat berkunjung di Magetan, Jumat (1/9/2023).

Menurut dia, lokasi Magetan dipilih karena selama ini dikenal sebagai sentra pengolahan industri kulit yang memasok kulit dan produk kulit ke wilayah Jawa dan sekitarnya. “Bahkan, Magetan akan dijadikan sentra kulit di Indonesia, karena pengolahan kulit Magetan merupakan yang terbaik di Indonesia karena difasilitasi pemerintah. Usaha penyamakan kulit berjalan, dan hampir sebagian besar produk kulit di Yogyakarta, bahan bakunya berasal dari Magetan,” katanya.

Sugiyanto menjelaskan bahwa Program D3 Industri Pengolahan Kulit merupakan pendidikan vokasi industri berbasis dual system, salah satu program Kementerian Perindustrian, yakni menggunakan metode pembelajaran yang mengutamakan praktik daripada teori pembelajaran, yakni 70 persen praktik dan 30 persen teori.

“Model perkuliahan adalah 70 persen praktik bersama mitra industri dan kerja sama dengan asosiasi pengolahan kulit di Magetan. Sebagian juga daring maupun dosen datang ke Magetan,” katanya.

Bupati Magetan, Suprawoto, mengapresiasi kerja sama pendidikan tersebut. Ia berharap program kerja sama itu berjalan baik dan fokus pada perkembangan kampus.

“Perkembangan perguruan tinggi ini harus didorong berdasarkan kebutuhan masyarakat. Bidang keahlian difokuskan dan semoga bisa menjadi embrio teknik kulit yang pertama di Asia Tenggara,” katanya.

Menurut dia, kuota mahasiswa dibatasi sekitar 20 mahasiswa. Calon mahasiswa diutamakan yang mempunyai kemampuan akademis bagus dan tingkat ekonomi rendah. “Diharapkan melalui kerja sama tersebut, ke depannya industri pengolahan kulit di Magetan semakin maju,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya