Jatim
Minggu, 10 Oktober 2021 - 14:01 WIB

Asale Telaga Sarangan, Legenda Suami Istri Berubah Jadi Naga

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur. (Okezone.com)

Solopos.com, MAGETAN — Kondisi Telaga Sarangan yang surut belakangan menjadi buah bibir. Telaga yang terbentuk secara alami di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ini lekat dengan legenda suami istri yang berubah menjadi naga.

Selama ini telaga tersebut menjadi destinasi wisata alam andalan Magetan. Lokasinya yang berada di ketinggian 1.200 mdpl dan suhu yang sejuk menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.

Advertisement

Anda bisa berjalan-jalan menikmati panorama keindahan telaga pasir ini. Anda juga bisa menumpang speedboat untuk berkeliling telaga yang luasnya sekitar 30 hektare dengan kedalaman sekitar 28 meter ini.

Baca juga: Misteri Pacaran di Telaga Sarangan, Awas Pedhot Lur!

Advertisement

Baca juga: Misteri Pacaran di Telaga Sarangan, Awas Pedhot Lur!

Di tengah telaga ini ada pulau yang dianggap keramat oleh penduduk sekitar. Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Minggu (10/10/2021), pulau itu bersemayam roh leluhur Telaga Sarangan, yaitu Kyai dan Nyai Pasir. Berdasarkan legenda inilah telaga ini disebut juga degan nama telaga pasir.

Legenda ini menceritakan pasangan suami istri bernana Kyai dan Nyai Pasir yang berubah menjadi naga dan menyebabkan terbentuknya Telaga Sarangan. Selama bertahun-tahun mereka tak kunjung dikaruniai anak hingga bersemedi untuk meminta diberi keturunan.

Advertisement

Baca juga: Menpora: MotoGp Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika Tetap Digelar

Nyai Pasir lantas menemukan telur dan membawanya pulang untuk dimasak. Telur itu pun dimakan berdua oleh dirinya dan sang suami.
Setelah makan, Kyai Pasir kembali ke ladang. Akan tetapi di tengah jalan, badannya terasa gatal dan panas yang digaruk hingga lecet. Akhirnya tubuh Kyai Pasir berubah menjadi naga. Nasib serupa dialami Nyai Pasir.

Mereka pun berguling-guling di pasir hingga menimbulkan cekungan yang besar dan dalam. Dari cekungan tadi keluar air yang sangat deras. Mereka kemudian berniat membuat cekungan lain untuk menenggelamkan Gunung Lawu.

Advertisement

Mengetahui orang tuanya berubah menjadi naga dan berniat buruk, Joko Lelung bersemedi untuk dapat mencegah hal itu terjadi. Permintaan itu pun dikabulkan dan akhirnya dua naga itu dapat ditenangkan.

Baca juga: Gerindra: Prabowo Subianto Maju Lagi di Pilpres 2024

Akan tetapi cekungan tanah itu terus terisi air hingga kini dikenal sebagai Telaga Sarangan. Sementara Kyai dan Nyai Pasir yang berubah menjadi naga itu moksa menjadi makhluk tak kasat mata.

Advertisement

Sampai saat ini cerita itu masih diyakini oleh penduduk setempat. Mereka selalu menggelar upacara bersih desa menjelang puasa untuk menolak bala dan memperingati terbentuknya Telaga Sarangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif