SOLOPOS.COM - Mobil minibus warna putih (kanan) yang dikendarai pelaku tertangkap layar kamera CCTV melawan arus satu jalur di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (5/5/2023). (ANTARA/Hanif Nashrullah)

Solopos.com, SURABAYA — Seorang petugas keamanan atau sekuriti di lingkungan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, dianiaya oleh pengemudi mobil. Akibat penganiayaan itu, tulang hidung petugas keamanan itu patah.

Deputi Humas dan Umum PT Pelabulan Indonesia Regional 3, Rendy Fendy, mengatakan kejadian penganiayaan terhadap seorang sekuriti Pelabuhan Tanjung Perak itu terjadi pada 5 Mei 2023. Pelaku pemukulan itu merupakan seorang pemuda berinisial MAR, 19. Saat ini pihaknya telah melaporkan pelaku ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Karena melakukan pemukulan terhadap seorang petugas sekuriti kami hingga mengalami patah tulang hidung,” jelas dia, Senin (8/5/2023).

Dia menyampaikan kejadian pemukulan itu bermula saat terjadi kemacetan arus balik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Pelaku MAR bersama ayahnya, Muhammad Fitrianto, yang mengemudikan mobil putih berpelat nomor L 1241 AAF menghindari kemacetan dengan melawan arus di jalur satu arah saat mengantar penumpang menuju ke pelabuhan.

Bapak dan anak itu tidak terima saat ditegur petugas sekuriti Pelindo yang mengingatkan bahwa aksinya melawan arus di jalan satu arah dapat membahayakan pengendara dan penumpang lainnya.

Setelah menurunkan penumpang, keduanya mendatangi petugas sekuriti yang tadi menegurnya. Saat itu terjadi keributan, hingga akhrinya pelaku MAR memukul hidung sekuriti bernama M Islahun Nuril Fauzi dengan tangan. Akibatnya tulang hidung sekuriti pun patah.

Rendy memastikan akan mengawal proses hukum perkara ini untuk menjadi contoh agar sikap arogansi serupa oleh siapapun di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tidak terulang kembali.

“Kami sudah menyerahkan bukti-bukti. Di antaranya visum dari Rumah Sakit PHC Surabaya. Lalu bukti CCTV juga sudah kami serahkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi korban yang mengalami patah tulang hidung sampai saat ini belum bisa masuk kerja.

“Korban masih mengalami pusing, trauma dan besok dijadwalkan menjalani operasi untuk memperbaiki tulang hidung,” ucapnya.

Informasi yang diterima, pelaku MAR dan bersama ayahnya sesaat sebelum memukul korban sempat menunjukkan sikap arogan. Kedua pelaku mengaku berasal dari keluarga dari pegawai Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Ibu MAR disebut bekerja sebagai staf Tata Usaha Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selain itu kakeknya juga pensiunan ASN Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Namun pihak Otorotias Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membantahnya.

“Belum ada konfirmasinya sampai saat ini. Di Kantor Otoritas belum ada yang mengaku bahwa pelaku saudaranya siapa. Belum ada yang mengonfirmasi,” kata Kepala Humas Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Adies Frianto.

Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membenarkan sedang menangani perkara yang dilaporkan Pelindo Regional 3. Hanya saja Kapolres AKBP Herlina dan Kasat Reskrim AKP Arief Ryzki Wicaksana belum bersedia membeberkan hasil penyelidikan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya