Jatim
Selasa, 12 September 2023 - 23:35 WIB

Antisipasi Kebakaran Hutan, Sejumlah Jalur Pendakian Gunung di Jatim Ditutup

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dan sukarelawan berupaya memadamkan api yang membakar hutan di lereng Gunung Lawu di Gondosuli, Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (30/8/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SURABAYA — Sejumlah jalur pendakian yang dikelola Perhutani Divisi Regional Jawa Timur ditutup untuk sementara waktu. Penutupan ini untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di pegunungan pada saat musim kemarau.

Kepala Perhutani Divre Jatim, Amas Wijaya, mengatakan pihaknya menginstruksikan agar jalur pendakian di pegunungan yang dikelola Perhutani untuk ditutup. Jalur pendakian yang ditutup seperti Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Gunung Penanggungan, Gunang Butak, Gunung Kelud, dan gunung lainnya yang masuk dalam pengelolaan hutan Pehutani di Jawa Timur.

Advertisement

Dia mengatakan pemberitahuan itu disampaikan melalui surat edaran Kepala Perhutani Divre Jatim kepada segenap Administratur sebagai pemangku wilayah kawasan hutan Nomor 1397/058.4/DIVRE JATIM/2023 tanggal 8 September 2023, perihal Instruksi Penutupan Jalur Pendakian Gunung.

Menurut Amas instruksi penutupan jalur pendakian tersebut dilakukan sebagai tindakan preventif guna mengantisipasi terjadinya korban di kalangan pendaki, mengingat musim kemarau ini rentan terjadi kebakaran hutan.

“Kebakaran hutan yang terjadi di beberapa daerah ini menjadi alasan utama untuk menutup semua jalur pendakian di wilayah kerja Perhutani Divre Jatim,” kata Amas, Selasa (12/9/2023).

Advertisement

Menyikapi terjadinya kebakaran hutan, dia menegaskan kepada jajaran di bawahnya sebagai pemangku kawasan hutan untuk siap siaga dalam rangka pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan.

Amas meminta jajarannya terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, baik dengan Pemerintah Kabupaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta tokoh masyarakat lainnya.

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang masih melakukan interaksi di dalam kawasan hutan untuk memperhatikan hal-hal yang bisa menyulut terjadinya titik api. Sekecil apapun titik api itu bisa berdampak kebakaran yang sulit untuk dipadamkan, apalagi jika terjadi pada lereng-lereng perbukitan,” ujarnya yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif