Jatim
Rabu, 14 Januari 2015 - 18:05 WIB

ALIH FUNGSI LAHAN : Sawah di Kota Madiun Terus Menyusut, Inilah Strategi Dispertan

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kabid Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pertanian Kota Madiun, Agoes Haryanto. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Alih fungsi lahan pertanian di Kota Madiun memaksa Dinas Pertanian berpikir keras untuk menjaga stabilitas produsi pangan.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Kabid Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Dinas Pertanian Kota Madiun, Agoes Haryanto menyiapkan sejumlah strategi menghadapi banyaknya alih fungsi lahan sawah. Alih fungsi lahan pertanian di Kota Madiun itu memaksa Dinas Pertanian berpikir keras menjaga stabilitas produsi pangan.

Advertisement

Salah satu strategi yang telah disiapkan menghadapi alih fungsi lahan ialah melakukan intensifikasi pertanian terhadap lahan-lahan yang selama ini tingkat produktivitasnya masih rendah. Intensifikasi pertanian adalah suatu usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan yang sudah ada. Tujuannya agar hasil pertanian lebih meningkat lagi.

Sejumlah upaya intensifikasi pertanian, kata Agoes, di antaranya dengan pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan yang baik, pemberantasan hama dan penyakit tanaman.

“Dan yang kalah pentingnya ialah pengolahan pasca panen serta pemasaran yang baik. Hal itu untuk menyiasati alih fungsi lahan yang terus terjadi,” ujarnya ketika ditemui Madiunpos.com, di sela-sela peresmian Kantor Dinas Pertanian yang baru, Rabu (14/1/2015).

Advertisement

Ia mencontohkan, misalnya ada satu hektare sawah ditarget mampu menghasilkan padi delapan ton/ tahun. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan mengirimkan penyuluh pertanian yang bertugas mendampingi petani agar produktivitas pertanian naik.

“Kita carikan bibit yang berkualitas, dan pemakaian pupuk yang hemat dengan hasil yang optimal,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, alih fungsi lahan pertanian di Kota Madiun selama lima tahun terakhir mencapai 42 hektare. Jumlah itu belum termasuk rencana pembangunan gedung DPRD Madiun tahun ini yang akan mencaplok sawah seluas 14 hektare.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif