SOLOPOS.COM - Aksi pendonoran darah di PMI Madiun. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

Aksi kemanusiaan tak selalu mengeluarkan uang atau harta benda banyak. Menyumbangkan darah adalah bagian kepedulian untuk menyelamatkan nyawa sesama.

Madiunpos.com, MADIUN –Tak pernah terbayangkan, lelaki ini sudah 15 tahun menjadi penyumbang darah di PMI Kabupaten Madiun. Ia mengawali aksi kemanusiaan itu ketika umurnya beranjak 17 tahun, sebuah usia yang dianggap telah memenuhi syarat sebagai donor darah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saat itu saya masih duduk di bangku SMA tahun 1990. Itulah awal kali saya diperbolehkan menjadi donor darah,” ujar lelaki ini, Bagus Tri Cahyana saat ditemui Madiunpos.com disela-sela menyumbangkan darahnya di PMI Kabupaten Madiun, Rabu (4/2/2015).

Perjalanan Bagus menjadi donor darah dipenuhi tekad yang kuat. Selama 15 tahun lamanya, ia tak pernah absen menyumbangkan darahnya. Setidaknya tiga bulan sekali, ketika tempo pendonoran darah telah tiba, Bagus selalu bergegas ke Kantor PMI di Jl Mayjen Sungkono Kota Madiun.

“Kalau yang sudah tercatat di kartu, ada 60 kali. Tapi, sebagian ada yang tak tercatat karena tak membawa kartu,” jelasnya.

Golongan darah Bagus rupanya masuk kategori darah langka, yakni “A”. Di PMI Kabupaten Madiun, golongan darah seperti milik Bagus ini tergolong sedikit. Perbandingannya dengan golongan darah lain yang ikut disumbangkan adalah 20% banding 80%.

“Golongan darah A itu hanya sedikit yang menyumbang. Setiap harinya hanya belasan orang saja,” ujar Kepala Bagian Pelayanan Darah PMI Kabupaten Madiun, Hendra Tri saat ditemui Madiunpos.com di ruang kerjanya, Rabu (4/2/2015).

Kondisi inilah yang kadang membuat PMI harus memutar otak agar stok darah A tercukupi. Apalagi memasuki musim penghujan saat ini, banyak warga yang membutuhkan darah untuk penanganan pasien demam berdarah.

“Kami kadang harus memanggil by phone penyumbang darah rutin karena kebutuhan mendesak,” paparnya.

Tri sangat berharap, orang-orang seperti Bagus bisa lahir lebih banyak di Madiun. Bukan saja untuk persediaan stok darah langka agar lebih tercukupi, namun juga untuk menyebarkan semangat kemanusiaan bagi generasi penerus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya