Jatim
Selasa, 12 Februari 2019 - 08:05 WIB

Aksi 563 Prajurit Lanud Iswahjudi dalam Simulasi Hadapi Kerusuhan Pemilu

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MAGETAN — Sebanyak 563 prajurit TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan ancaman yang terjadi di wilayah Madiun Raya saat pelaksanaan Pemilu 2019.

Para prajurit TNI AU itu dilatih bagaimana menanggulangi kerusuhan saat Pemilu berlangsung melalui simulasi penanganan kerusuhan di lapangan Lanud Iswahjudi Magetan, Senin (11/2/2019).

Advertisement

Skenario dalam simulasi pengamanan pemilu tersebut ada seorang anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) bertindak tidak fair dan memihak salah satu calon.

Sehingga massa pun tidak puas terhadap anggota KPU tersebut yang telah memihak salah satu calon.

Advertisement

Sehingga massa pun tidak puas terhadap anggota KPU tersebut yang telah memihak salah satu calon.

Massa pun melakukan aksi demonstrasi dan anarkis dengan mendorong-dorong petugas. Selanjutnya, anggota KPU yang diduga tidak fair itu masuk ke kawasan Lanud Iswahjudi.

Massa yang tidak terima mengejarnya dan melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang masuk Lanud Iswahjudi.

Advertisement

Kasikamhanlan Lanud Iswahjudi, Letkol Pas Wimbo Nugroho, mengatakan tujuan digelarnya simulasi ini yaitu untuk mengantisipasi saat terjadi kerusuhan dalam ajang Pileg maupun Pilpres yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019.

“Jadi melatih pasukan PHH Lanud Iswahjudi untuk mengatasi gejolak massa yang anarkis, sehingga para prajurit nantinya mampu mempersiapkan diri dalam mengantisipasi setiap gangguan dalam Pemilu 2019,” kata Letkol Pas Wimbo.

Letkol Pas Wimbo yang merupakan koordinator latihan menyampaikan latihan pengamanan Pemilu 2019 telah dimulai tanggal 28 Januari dan berakhir pada 12 Februari 2019. Latihan diikuti 563 prajurit TNI AU di Lanud Iswahjudi.

Advertisement

“Latihan ini akam ditutup pada Selasa [12/2/2019] di lapangan Dirgantara dan ditutup oleh Komandan Wing 3 Lanud Iswahjudi, Kolonel Pnb M. Satriyo Utomo,” ungkapnya.

Sebelum melaksanakan simulasi penanggulangan kerusuhan, kata dia, para prajurit ini mendapatkan pembekalan dengan materi hak asasi manusia, komunikasi sosial, hukum humaniter, komunikasi massa, netralitas TNI, dan psikologi massa.

Pembekalan ini penting diberikan supaya prajurit mengetahui dan memahami tahapan-tahapan Pemilu serta mempersiapkan diri dalam mebgantisipasi setiap gangguan. Sehingga prajurit tidak ragu dalam bertindak. 

Advertisement

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif