Jatim
Kamis, 13 Juli 2023 - 16:34 WIB

Air Sungai di Pamekasan Berubah Merah, 6 Perajin Batik Tulis Diperiksa Polisi

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Ubaidillah memeriksa langsung air sungai berwarna merah yang tercemar limbah batik di Waduk Desa Klampar, Pamekasan. (ANTARA/HO-Kodim Pamekasan)

Solopos.com, PAMEKASAN — Enam orang yang merupakan perajin batik tulis diperiksa aparat kepolisian terkait kasus sungai tercemar berwarna merah di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Diduga kuat air sungai yang berubah merah itu karena tercemar industri batik.

“Keenam orang yang diperiksa itu merupakan warga dan sebagian adalah perajin batik tulis,” kata Kasi Humas Polres Pamekasan, Iptu Sri Sugiharto, kepada wartawan di Pamekasna, Kamis (13/7/2023), yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Sugiharto menyampaikan keenam orang itu diperiksa oleh tim penyidik Polres Pamekasan sebagai saksi. Keenam orang tersebut memiliki usaha industri rumahan di sekitar waduk Desa Klampar, Pamekasan.

Kasus pencemaran air sungai akibat pembuangan limbah batik oleh oknum perajin batik di Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan itu telah menyebabkan aliran air di desa itu memerah.

Hasil penyelidikan awal yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan menyebutkan pencemaran air sungai itu disebabkan oleh limbah dari industri batik.

Advertisement

Kesimpulan itu setelah tim gabungan dari unsur polisi, TNI, DLH dan BPBD Pamekasan menemukan wadah zat pewarna batik di sekitar Waduk Klampar.

DLH Pamekasan juga telah mengambil sampel air sungai yang tercemar limbah batik itu untuk dilakukan uji laboratorium.

Saat ini, warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai tersebut diminta untuk tidak mandi dan mencuci di sungai tersebut karena dikhawatirkan berbahaya bagi kesehatan kulit karena sudah tercemar zat pewarna.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif