Jatim
Senin, 28 Maret 2016 - 07:05 WIB

AIR BERSIH MADIUN : Konsumsi Melonjak, PDAM Imbau Warga Kota Madiun Hemat Air

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - IIustrasi (JIBI/Dok)

Air bersih Madiun penggunaannya meningkat siginifikan.

Madiunpos.com, MADIUN – Beberapa tahun terakhir, penggunaan air bersih warga Kota Madiun, Jawa Timur, yang dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat meningkat signifikan.

Advertisement

PDAM Kota Madiun mencatat penjualan air di Kota Madiun pada 2011 mencapai 7,9 juta meter kubik. Jumlah tersebut naik menjadi 8,9 juta meter kubik pada 2015, dengan jumlah pelanggan mencapai 37.193 pelanggan.

“Rata-rata kebutuhan air warga Kota Madiun antara 130 sampai 133 liter per orang per hari. Hampir sama dengan kebutuhan metropolitan sebesar 150 liter per orang per hari,” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun Bambang Irianto di Madiun, Kamis (24/3/2016).

Menurut dia, produksi air dan penjualannya berbanding lurus dari tahun ke tahun seiring dengan perkembangan dan pembangunan di Kota Madiun. Meski demikian, ia meminta warga Kota Madiun berhemat dalam penggunaan air.

Advertisement

Merujuk ukuran Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, terdapat standar kebutuhan air berdasarkan kewilayahan seperti warga di wilayah pedesaan hanya butuh 60 liter air per kepala per hari.

Untuk ukuran kota kecil di angka 90 liter, kota sedang 110 liter, kota besar 130 liter per, dan metropolitan 150 liter per kepala setiap hari. Ia mengharapkan warga tidak boros dalam menggunakan air, meskipun produksi air melimpah.

“Meski produksi air PDAM terus bertambah, namun tidak ada salahnya masyarakat hemat dan bijak dalam penggunaan air. Perlu kesadaran semua pihak untuk menjaga kualitas dan kuantitas air dalam menunjang kehidupan,” kata dia.

Advertisement

Dia menjelaskan ketersediaan air tanah di Kota Madiun selama ini ditopang dari ekosistem di kawasan Gunung Lawu, Gunung Wilis, dan Gunung Pandan.

Selain itu, ada cekungan berisi air di dasar tanah yang membentang dari kawasan Wonogiri, Ponorogo, Pacitan, hingga Madiun. “Cadangan itu cukup untuk ratusan tahun ke depan. Namun, meski melimpah, penggunaan air tetap harus seimbang,” kata dia.

Guna meningkatkan tampungan air tanah, pihaknya juga mengimbau warga membuat resapan air di masing-masing rumahnya.

Untuk meningkatkan produksi airnya, selain mengandalkan air tanah, pihaknya juga telah menambah sumur pompa dalam. Dari 21 jumlah sumur pompa dalam pada lima tahun lalu, kini sudah genap 26 unit yang tersebar di sejumlah kelurahan di Kota Madiun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif