SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Kabupaten Blitar mengisi penampungan air di Desa Sumberboto, Wonotirto, Blitar, Selasa (1/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Air bersih Bojonegoro, BPBD belum menerima laporan permintaan air bersih.

Madiunpos.com, BOJONEGORO–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur belum menerima laporan permintaan air bersih dari warga yang daerahnya biasa mengalami kekeringan di musim kemarau di awal September ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sampai sekarang ini belum ada warga yang mengajukan permintaan air bersih,” kata Kepala BBPD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, seperti dikutip Antara, Jumat (2/9/2016).

Meski demikian, katanya, pemetaan desa yang rawan mengalami kekeringan di musim kemarau sudah dilakukan. Ada 63 desa yang tersebar di 14 kecamatan yang melapor daerahnya rawan kekeringan, antara lain, Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, Temayang, Ngasem, dan Tambakrejo.

Sesuai laporan pihak desa, lanjut dia, warga yang rawan kesulitan air bersih sebanyak 28.689 kepala keluarga (KK) atau 89.638 jiwa.

Ia membandingkan dengan musim kemarau tahun lalu tercatat sebanyak 30.134 KK dengan jumlah 84,654 jiwa, yang mengalami kesulitan air bersih. Lokasi warga  yang mengalami kesulitan air bersih itu di 156 dusun di 81 desa yang tersebar di 19 kecamatan, antara lain, Kecamatan Temayang, Kedungadem, Kepohbaru, Gayam, Sugihwaras, Balen, Sukosewu, dan Trucuk.

“Perkiraan saya kesulitan air bersih mulai dialami warga di Bojonegoro September,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya