Jatim
Kamis, 16 September 2021 - 01:00 WIB

Ada Laporan Warga, BPCB Jatim Lakukan Ekskavasi di Demangan Madiun

Abdul Jalil  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim peneliti dari BPCB Jatim melakukan ekskavasi di Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Rabu (15/9/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Tim peneliti dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) melakukan ekskavasi di wilayah Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Di lokasi itu, tim arkeolog menggali situs bersejarah.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Rabu (15/9/2021) pagi, sejumlah pekerja sedang menggali tanah di kawasan tersebut. Ada empat titik yang digali untuk mencari situs yang dikabarkan ada di lokasi tersebut.

Advertisement

Arkeolog BPCB Jatim, Yuni Atmi, mengatakan dirinya datang ke Kelurahan Demangan untuk melakukan ekskavasi situs bersejarah di lokasi tersebut. Sebelumnya, warga setempat melaporkan bahwa menemukan struktur bata.

“Kami mendapatkan laporan dari warga sini, katanya warga pernah melihat ada struktur bata,” kata dia.

Advertisement

“Kami mendapatkan laporan dari warga sini, katanya warga pernah melihat ada struktur bata,” kata dia.

Baca juga: Hujan dan Angin Kencang Robohkan Satu Rumah di Madiun

Yuni menuturkan tim BPCB Jatim datang ke Demangan sejak Selasa (14/9/2021). Tahap pertama, tim menggali lokasi yang diduga ada struktur bata. Itu sesuai dengan kesaksian warga setempat. Namun, timnya belum mendapatkan struktur bata itu.

Advertisement

“Rencana kami akan menggali di enam titik. Untuk kedalam penggalian sekitar satu meter,” jelasnya.

Baca juga: PKKMB Unipma Selesai, Ini Pesan Rektor Kepada Mahasiswa Baru

Di kotak ketiga, kata dia, sebenarnya tim BPCB Jatim menemukan fragmen gerabah yang tidak utuh. Tetapi gerabah itu kemungkinan besar merupakan benda baru. Karena lokasinya berada di lapisan tanah atas.

Advertisement

“Sejauh ini kami belum menemukan struktur bata yang kita cari,” ujar dia.

Yuni menegaskan kedatangannya ke Demangan bukan hanya berdasarkan keterangan dari warga setempat. Tetapi, BPCB Jatim juga melihat referensi dari laporan dan dokumen pemerintah Belanda.

“Tetapi di laporan itu juga hanya struktur bata saja [tidak menunjukkan bentuk apa],” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif