Jatim
Senin, 1 Oktober 2018 - 14:35 WIB

8,5 Ha Hutan di Slahung Ponorogo Dilalap Si Jago Merah

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, PONOROGO</strong> — Lahan hutan seluas 8,5 hektare milik Perum Perhutani&nbsp;di wilayah Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur,&nbsp;terbakar pada Minggu (30/9/2018) malam.</p><p>Kapolsek Slahung, AKP Paidi, di Ponorogo, Senin (1/10/2018), menyebutkan hutan yang terbakar berada di kawasan Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Slahung, Bagian <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180929/516/942788/emak-emak-madiun-dan-surabaya-sumbang-jutaan-rupiah-untuk-kampanye-sandiaga" title="Emak-Emak Madiun dan Surabaya Sumbang Jutaan Rupiah untuk Kampanye Sandiaga">Pemangkuan Hutan</a> (BKPH) Ponorogo Selatan.</p><p>"Kawasan hutan yang terbakar berada di petak 112 RPH Slahung, BKPH Ponorogo Selatan, di wilayah Desa Galak, Truneng, dan Simo," jelasnya.</p><p>Menurut dia, kawasan yang terbakar merupakan hutan dengan tanaman pohon alba.</p><p>Paidi membeberkan kebakaran hutan tersebut pada awalnya diketahui oleh <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180929/516/942686/waduk-saradan-madiun-kering-di-musim-kemarau-ini-sebabnya" title="Waduk Saradan Madiun Kering di Musim Kemarau, Ini Sebabnya">para petugas</a> Perum Perhutani yaitu Santoso, Gaguk, dan Edi Suroso yang kemudian melaporkan ke Polsek Slahung.</p><p>"Petugas perhutani tersebut melihat kebakaran semak belukar dan rumput kering di kawasan hutan dengan tanaman pohon alba," tuturnya.</p><p>Mendapat laporan tentang adanya kebakaran tersebut, anggota Polsek Slahung bersama petugas Perhutani, personel TNI dan masyarakat berusaha memadamkan api dengan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180929/516/942609/pengelola-waduk-bening-madiun-kurangi-pasokan-air-irigasi-untuk-petani" title="Pengelola Waduk Bening Madiun Kurangi Pasokan Air Irigasi untuk Petani">cara tradisional</a> dan alat seadanya.</p><p>Menurut Paidi, petugas dan masyarakat tetap memantau kondisi kebakaran, karena kekhawatiran api akan menjalar ke permukiman penduduk.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif