Jatim
Kamis, 19 Oktober 2023 - 19:54 WIB

76 Pelajar SMPN di Magetan Sayat Lengan Pakai Sajam, Kebanyakan karena Bullying

Yoga Adhitama  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi SMPN 1 Ngariboyo sekolah yang 76 siswanya terindikasi menyakiti dirinya sendiri, Kamis (19/10/2023). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN — Sebanyak 76 pelajar di SMP Negeri 1 Ngariboyo, Kabupaten Magetan, menyakiti diri sendiri dengan menyayat lengannya dengan benda senjata tajam. Ternyata sebagian pelajar melakukan tindakan itu karena menjadi korban bullying atau perundungan.

Temuan fakta itu disampaikan anggota DPRD Jawa Timur, Dian Amaliyah Verawatiningsih, saat melakukan pendampingan terhadap puluhan pelajar di SMPN 1 Ngariboyo tersebut, Kamis (19/10/2023).

Advertisement

“Ini harus menjadi perhatian khusus, karena tadi saya mengobrol sama anak-anak ternyata kebanyakan sakit, kecewa karena kasus bullying,” kata politikus yang akrab disapa Diana Sasa.

Selain memberikan pendampingan, Diana Sasa juga memberikan trauma healing kepada para siswa untuk membangkitkan motivasinya kembali.

Advertisement

Selain memberikan pendampingan, Diana Sasa juga memberikan trauma healing kepada para siswa untuk membangkitkan motivasinya kembali.

Diana menambahkan, perilaku perundungan serta tindakan menyayat tangan menggunakan benda tajam tersebut dilihat siswa dari media sosial dan sinetron di televisi. Oleh karena itu, Diana mengharap semua pihak untuk ikut andil mengawasi tontonan anak agar hal serupa tidak terulang. Diana juga meminta pemerintah untuk lebih selektif dalam hal aturan penayangan di televisi maupun media sosial.

“Kebanyakan anak-anak melihat dari medsos dan sinetron kemudian ditiru. Harusnya pemerintah lebih dapat memfilter sinetron, karena banyak praktik bullying di dalamnya,” katanya

Advertisement

“Sebagian ada juga yang mengaku karena masalah percintaan, masalah keluarga juga ada,” paparnya.

Untuk membantu membangkitkan motivasi dan psikologis para siswa tersebut, sekolah bersama dengan seluruh pihak terkait telah melakukan langkah preventif. Termasuk salah satunya dengan memberikan trauma healing.

“Pemangku kepentingan sudah berkoordinasi untuk berupaya melakukan treatment untuk menanggulangi masalah tersebut. Hari ini juga dilakukan kegiatan yang menyenangkan” kata Diana.

Advertisement

Tak cukup sampai disitu, politikus PDIP tersebut mengatakan pihaknya juga akan menghadirkan beberapa psikolog. Agar para siswa mendapat ruang untuk berkonsultasi serta trauma yang dialami oleh pelajar SMP itu dapat ditangani dengan benar.

“Nantinya kita juga akan hadirkan psikolog supaya trauma pada anak dapat teratasi,” tandasya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif