SOLOPOS.COM - Puing bangunan SDN 2 Simo di Desa Simo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, yang roboh. (Youtube)

Bangunan ambruk Madiun ini terjadi pada sekolah kosong yang dulu SDN 2 Simo.

Madiunpos.com, MADIUN – Tiga ruang bekas SDN 2 Simo di Desa Simo, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, tiba-tiba roboh diduga akibat kondisi bangunan lapuk dimakan usia.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bangunan SD Inpres yang dibangun pada tahun 1975 itu telah lama kosong dan tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

“Bangunan sekolah itu sudah lama kosong karena siswanya digabung dengan sekolah lain, yakni SDN 1 Simo yang letaknya bersebelahan. Alasan penggabungan itu karena jumlah murid yang ada semakin tahun semakin sedikit,” ujar Kepala SDN 2 Simo, Heru Santoso, kepada wartawan, Selasa.

Menurut dia, tiga ruang di SDN 2 Simo tiba-tiba saja roboh tanpa ada hujan ataupun angin kencang. Beruntung saat roboh, tidak ada siswa yang bermain di sekitar bangunan tersebut.

Heru menjelaskan sebelum akhirnya tutup dan roboh, SDN 2 Simo baru dua kali direnovasi, terakhirpada tahun 2006. Sejak itu, akhirnya SDN 2 Simo kian ditinggalkan siswanya.

“Jumlah siswanya dari tahun ke tahun semakin berkurang, akhirnya Dinas Pendidikan setempat memutuskan untuk menggabungnya dengan SDN 1 Simo,” terang Heru.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Suhardi menyatakan tidak ingin terlalu mempersoalkan kejadian robohnya bangunan itu.

“Untuk sementara, gedung SDN 2 Simo yang roboh itu, akan kami laporkan ke aset daerah mengingat sekolah tersebut dibangun di tanah kas desa,” kata Suhardi.

Terkait penggabungan sekolah SDN 2 Simo dengan SDN 1 Simo, pihaknya masih berencana menggabung 19 SD lain di Kabupaten Madiun.

Belasan sekolah itu sengaja dimasukkan dalam daftar regrouping atau digabung karena jumlah siswanya kini tidak pernah mencapai hingga 100 siswa.

“Sekolah memang sebaiknya digabung jika jumlah siswa kelas I hingga VI tidak lebih dari 60 siswa. SD yang bakal digabung itu tersebar di Kecamatan Jiwan, Geger, Wungu, Sawahan dan Mejayan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya