Jatim
Senin, 3 April 2023 - 22:40 WIB

7 Hari Tak Ketemu, Pencarian Nelayan Muda Hilang di Laut Pamekasan Dihentikan

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hanyut (JIBI/Dok. solopos.com)

Solopos.com, PAMEKASAN — Operasi pencarian seorang nelayan yang hilang di Perairan Pamekasan, Jawa Timur, dihentikan, Senin (3/4/2023). Sampai hari ketujuh, nelayan tersebut belum ditemukan.

Analis Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Cahyono, mengatakan penghentian ini dilakukan setelah pencarian telah berlangsung selama tujuh hari sejak kejadian pada 27 Maret 2023 dan korban belum ditemukan.

Advertisement

Meski operasi pencarian dihentikan, lanjut dia, pemantauan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) tetap dilakukan.

“Jika misalnya ada tanda-tanda yang pasti, maka pencarian bisa dilakukan lagi,” kata dia, Senin malam.

Advertisement

“Jika misalnya ada tanda-tanda yang pasti, maka pencarian bisa dilakukan lagi,” kata dia, Senin malam.

Budi yang juga Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan ini menjelaskan penghentian pencarian nelayan hilang ini mengacu kepada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan SAR Nasional Nomor.PK: 05 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan Operasi SAR.

“Dalam ketentuan itu, dijelaskan bahwa pencarian dilakukan selama tujuh hari dan bisa dilanjutkan lagi apabila memang ada tanda-tanda ditemukan. Tapi pemantauan tetap dilakukan oleh petugas,” kata dia.

Advertisement

Nelayan muda itu diduga tercebur ke laut saat menangkap ikan di sekitar perairan Pantai Jumiang, Kecamatan Pademawu, Pamekasan pada Senin (27/3/2023) sekitar pukul 23.00 WIB.

Korban merupakan kru penangkap ikan Kapal Motor (KM) Harapan Baru yang berangkat dari Pelabuhan Pantai Desa Branta pada Senin (27/3/2023) sekitar pukul 15.00 WIB bersama 30 anak buah kapal (ABK) lainnya.

Kapal yang dinakhodai Muhlis selanjutnya mencari ikan di sekitar perairan Pantai Jumiang, Kecamatan Pademawu. Korban diketahui hilang dan diduga tercebur ke laut saat kapal sudah menuju arah pulang.

Advertisement

Sebelumnya, korban masih terlihat oleh nakhoda kapal saat memilah ikan hasil tangkapan dan saat haluan kapal menuju arah pulang, korban sudah tidak ada di tempat semula.

Nakhoda kapal, Mukhlis dan para ABK lainnya langsung melaporkan kejadian itu ke aparat desa setempat yang ditindaklanjuti dengan laporan kepada BPBD Pamekasan.

Sementara itu, kasus nelayan hilang asal Kabupaten Pamekasan kali ini merupakan kali kedua dua dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, pada Desember 2022, seorang nelayan asal Desa Branta dilaporkan hilang setelah tercebur ke laut saat menangkap ikan di sekitar perairan Pulau Gili Genting, Kabupaten Sumenep.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif