Jatim
Senin, 1 April 2024 - 20:11 WIB

7 Hari Tak Ditemukan, Pencarian Nelayan Hilang di Laut Trenggalek Dihentikan

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas SAR gabungan saat melakukan operasi pencarian nelayan yang hilang di sekitar Teluk Prigi, Trenggalek. (ANTARA/HO-SAR Trenggalek)

Solopos.com, TRENGGALEK – Pencarian satu orang nelayan yang dilaporkan hilang dalam peristiwa kecelakaan laut di perairan Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dihentikan. Tindakan ini dihentikan setelah tujuh hari dalam proses pencarian belum ditemukan keberadaan nelayan bernama Suprayitno, 46.

“Sesuai SOP, pencarian dihentikan tapi jejaring komunikasi tetap dilakukan untuk memantau keberadaan korban,” kata Kepala Polairud Prigi, Aipda Maryanto, di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi Trenggalek, Senin (1/4/2024).

Advertisement

Dia menyampaikan penghentian terpaksa dilakukan karena setelah tujuh hari pencarian belum ditemukan tanda-tanda keberadaan Suprayitno, anak buah kapal KMN SB Bharokah yang mengalami kecelakaan laut di lepas perairan Teluk Prigi pada Selasa (23/3/2024).

Jejaring komunikasi itu dilakukan hingga kepada para nelayan yang ada di wilayah Pacitan dan Tulungagung.

Advertisement

Jejaring komunikasi itu dilakukan hingga kepada para nelayan yang ada di wilayah Pacitan dan Tulungagung.

Maryanto meminta kepada para nelayan kedua wilayah itu untuk memberitahukan kepada petugas jika menjumpai tanda-tanda keberadaan ABK yang dilaporkan hilang pasca-kecelakaan laut bersama nakhodanya itu, dalam keadaan hidup ataupun meninggal. Dalam kasus itu, nakhoda kapal berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

“Selain itu, sebelumnya kami juga melakukan pencarian hingga wilayah Perairan Tulungagung, namun korban belum ditemukan,” imbuhnya yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Selama pencarian gabungan itu, ada sebanyak enam hingga 10 perahu nelayan dikerahkan untuk mencari korban yang mengalami kecelakaan di sekitar 6-7 mil laut dari bibir pantai. Operasi itu terkadang terkendala kondisi cuaca hingga gelombang tinggi.

“Namun hingga tujuh hari pencarian, korban belum ditemukan. Basarnas menyatakan hari ini operasi SAR resmi ditutup, dilanjutkan dengan jejaring komunikasi,” ujarnya.

Sebelumnya pada Selasa (23/3/2024) KMN SB Bharokah dilaporkan mengalami kecelakaan laut. Kecelakaan itu mengakibatkan Kaseri, 59, pemilik kapal dan nakhoda KMN SB Bharokah meninggal. Sementara ABK kapal bernama Suprayitno dilaporkan hilang. Kedua nelayan itu berasal dari Teluk Prigi.

Advertisement

Kecelakaan laut itu disebabkan oleh kerusakan mesin yang membuat kerusakan kemudi sehingga membuat kapal hilang kendali.

Saat kapal tengah terombang ambing di lautan, tiba-tiba kapal tersapu gelombang hingga membuat kapal pecah usai menghantam karang. Kerusakan kapal itu sempat dilaporkan ke PPN Prigi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif