Jatim
Rabu, 20 Februari 2019 - 00:05 WIB

682 Warga Kabupaten Madiun Idap HIV/AIDS

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, hingga pertengahan Februari tahun 2019 tercatat telah mencapai 682 orang.

Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo, mengatakan jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya sejak ditemukan pertama di tahun 2002. Bahkan, sepanjang dua bulan terakhir di awal tahun 2019, tercatat ditemukan 11 orang positif terjangkit HIV/AIDS.

Advertisement

“Dari jumlah 682 itu, sebanyak 295 di antaranya sudah kategori AIDS. Sisanya, sebanyak 387 orang merupakan penderita HIV,” ujar Agung Tri Widodo kepada wartawan, Senin (18/2/2019).

Dia menjelaskan faktor penyebab penularan HIV/AIDS di Kabupaten Madiun paling banyak adalah karena hubungan seks bebas. Selain itu, penggunaan jarum suntik narkoba secara bergantian masih menyumbang kasus penularan HIV/AIDS.

Menurut Agung Tri Widodo, penderita HIV/AIDS di Kabupaten Madiun tersebar di 15 kecamatan. Mereka juga berasal dari berbagai kalangan, baik pekerja swasta, ibu rumah tangga, wanita pekerja seks komersial, dan bahkan anak-anak.

Advertisement

Guna mencegah penyebaran HIV/AIDS, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang bahayanya penyakit AIDS. Dinkes juga menggandeng instansi dan komunitas peduli AIDS untuk memerangi HIV/AIDS.

Sisi lain, penyebaran informasi tentang pencegahan dan bahaya HIV/AIDS juga intensif digaungkan secara terus-menerus.

Guna menekan angka kematian akibat HIV/AIDS, ungkap Agung, dibutuhkan upaya deteksi dini. Mereka yang terindikasi terjangkit HIV/AIDS, diwajibkan mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).

Advertisement

“Hal itu untuk mencegah penyebaran virus, sehingga tidak sampai ke stadium parah,” kata Agung Tri Widodo.

Upaya lain, lanjut dia, adalah melakukan layanan voluntary counselling and testing (VCT) ke lokasi-lokasi yang ditengarai menjadi tempat praktik prostitusi. Juga pengecekan langsung ke lingkungan yang terdapat orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Tes VCT juga berlaku bagi ibu hamil. Hal itu untuk penanganan sebaran HIVAIDS dari ibu ke janin yang dikandung. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif