Jatim
Selasa, 14 Juli 2020 - 10:07 WIB

400.000 Siswa SMA/SMK Jatim Ikuti MPLS Daring, Begini Pesan Gubernur Khofifah

Peni Widarti-bisnis.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pendidikan SMA (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SURABAYA – Sekitar 400.000 siswa SMA/SMK negeri dan swasta di Jawa Timur atau Jatim telah memulai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) via daring secara serentak pada 13 Juli 2020.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan kegiatan MPLS siswa SMA/SMK secara daring dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat.

Advertisement

Mengingat, ungkap dia, sekolah saat ini belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka di saat pandemi Covid-19.

“Meski dilakukan secara daring, saya berharap siswa-siswi dan seluruh insan pendidikan tetap menjaga optimisme dan semangat serta gembira,” kata Khofifah seperti dikutip Bisnis.com/JIBI dari rilis, Senin (13/7/2020).

Advertisement

“Meski dilakukan secara daring, saya berharap siswa-siswi dan seluruh insan pendidikan tetap menjaga optimisme dan semangat serta gembira,” kata Khofifah seperti dikutip Bisnis.com/JIBI dari rilis, Senin (13/7/2020).

Sebelum Digerebek di Hotel, Artis FTV Hana Hanifah Ngaku Pemotretan

Untuk diketahui, ratusan ribu siswa yang mengikuti MPLS daring di Provinsi Jatim itu terdiri dari 423 SMA Negeri dan 1.119 SMA Swasta serta 297 SMK Negeri dan 1.821 SMK Swasta.

Advertisement

Terpilih Secara Aklamasi, Doni Primanto Joewono Jadi Deputi Gubernur Bank Indonesia

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi, menjelaskan dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang memang SMA/SMK perlu penyesuaian yang lebih kreatif dan inovatif.

Pengenalan Berbagai Aspek Pembelajaran

Caranya, ungkap Wahid, guru maupun murid SMA/SMK di Jatim dapat memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

Advertisement

“Meski tidak bertatap muka langsung, tujuan MPLS, khususnya yang terkait dengan pengenalan berbagai aspek pembelajaran di sekolahnya tetap tercapai dengan baik,” katanya.

Pemerintah Tak Larang Masyarakat Gelar Salat Iduladha

Wahid menjelaskan kegiatan MPLS di Jatim dilaksanakan selama tiga hari, namun sekolah dapat menambahkan masa pengenalan selama dua hari.

Advertisement

Hal itu untuk persiapan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 sesuai kondisi dan kebutuhan sekolah masing-masing di awal Tahun Pelajaran 2020/2021.

Sebagai contoh, kata Wahid, pihak pengelola SMA/SMK di Jatim dapat menambah satu sesi kunjungan ke sekolah yang dilaksanakan secara bergantian.

Bukan Crop Circle, Ladang di Klaten Ini Berbentuk Obat Nyamuk

Namun dalam kunjungan tersebut, ungkap dia, juga harus disertai penerapan disiplin protokol kesehatan.

Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 itu meliputi jaga jarak fisik dengan orang lain dan jangan sampai lupa memakai masker.

Selain itu harus rajin berolahraga, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif