SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan. (dok).

Solopos.com, TULUNGAGUNG — Empat orang pesilat yang melakukan penganiayaan terhadap seorang ibu muda dan keponakanna di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ditangkap polisi. Keempat pesilat itu pun kini telah ditahan.

Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto, mengatakan empat orang yang merupakan anggota salah satu perguruan silat di Tulungagung tersebut telah ditangkap pada Selasa (7/2/2023). Mereka ditangkap polisi di rumahnya masing-masing.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tiga pelaku masih anak-anak [usia di bawah 17 tahun] dan satu lainnya sudah dewasa,” jelas dia, Senin (13/2/2023).

Keempat pesilat yang masih berusia remaja ini ditangkap karena sesuai rekaman video yang beredar di media sosial. Mereka terlibat dalam penganiayaan terhadap seorang ibu dengan keponakannya di Kalan Raya Kecamatan Bandung.

Dia menuturkan aksi pengeroyokan itu dilakukan secara serampangan oleh para pelaku. Mereka melakukan penyerangan hanya karena melihat salah satu korban mengenakan kaos dengan simbol dan identitas perguruan silat lain yang selama ini dianggap musuh bebuyutan.

Polisi terus mengembangkan kasus ini demi penegakan hukum. Selain empat remaja yang sudah ditetapkan tersangka, satu pelaku lain saat ini dinyatakan masih buron.

Keterlibatan DPO ini teridentifikasi secara jelas dalam video yang beredar.

Mengenai motif penganiayaan ini, Kapolres Tulungagung menjelaskan motifnya murni karena fanatisme buta. Para pelaku yang saat itu berkonvoi usai menghadiri kegiatan perguruan memiliki kebencian terhadap identitas perguruan silat lain.

Atas perbuatannya para pelaku dijerat dengan pasal 170 ayat (1), (2) ke 1e KUHPidana Jo pasal 80 ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

“Satu orang dilakukan penahanan dan tiga orang pelaku masih anak anak tidak dilakukan penahanan, namun proses penyidikan tetap berjalan,” kata Eko.

Atas kejadian ini pula, Kapolres Tulungagung kembali menegaskan dan mengimbau agar warga perguruan janganlah mempunyai sifat fanatik yang berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya