SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MAGETAN — Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan memetakan daerah rawan bencana.

Ada 39 titik yang dipetakan sebagai daerah rawan bencana mulai dari banjir hingga tanah longsor.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, mengatakan BPBD bersama instansi terkait telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana pada musim penghujan tahun ini.

Pemetaan ini penting untuk mengetahui potensi bencana dan penanganannya. Dia menuturkan di awal musim penghujan tahun ini sudah ada dua bencana alam yang terjadi di Magetan.

Pada Rabu (7/11/2018) angin kencang merobohkan lima pohon di lima lokasi yang berbeda dan sekitar 13 rumah rusak di Desa Duwet, Kecamatan Bendo. Selain angin kencang, bencana tanah longsor juga terjadi di beberapa titik pada Senin (12/11/2018).

“Dalam rangka menghadapi peralihan musim kemarau ke musim penghujan, pelaksanaan penanggulanhan bencana di Magetan lebih terpadu dan terkolaborasi antarelemen. Sehingga dalam kegiatan penanggulangan bencana fungsi BPBD selaku pelaksana dalam rangka penanggulangan bencana lebih cepat, tepat, dan tanggap,” jelas Yoga saat dihubungi Madiunpos.com, Kamis (15/11/2018).

Fery menyampaikan informsi terkait kebencanaan antarlintas sukarelawan bertujuan untuk membangun kekompakan dan gotong royong dalam pelaksanaan penanggulangan bencana.

Berbagai peralatan untuk penanganan bencana juga telah dipersiapkan seperti chain sew, cangkul, kamera glansing, arco, perahu fiber, pelampung, kamera water rescue, jas hujan, alat penerangan, hingga kendaraan operasional untuk penanganan bencana.

Dari hasil pemetaan daerah rawan bencana di Magetan, lanjut Fery, untuk bencana banjir ada di Kecamatan Kartoharjo yang terdiri atas Desa Sukowidi, Ngelang, dan Jajar. Di Kecamatan Lambeyan dipetakan di Desa Kedungpanji. Di Kecamatan Magetan ada di Jl. Karya Dharma, Jl. Mayjen Sukowati. Di Kecamatan Kawedanan ada Desa Tladan.

Untuk bencana tanah longsor terpetakan di wilayah Poncol, Plaosan, Sidorejo, Panekan, Parang, Ngariboyo, dan Magetan. Bencana angin kencang terdeteksi di Plaosan, Panekan, Sukomoro, Magetan, Maospati, Bendo, dan Takeran. Sedangkan bencana tanah gerak ada di Plaosan, Panekan, Sidorejo, Poncol, Kawedanan, Lambeyan, dan Takeran.

Lebih lanjut, Fery menuturkan saat terjadi bencana banjir warga diminta tenang dan melakukan evakuasi keluarga ke tempat yang lebih tinggi. Sumber arus listrik harus dipadamkan semua. Jangan lupa mengamankan barang berharga dan dokumen penting.

“Mendirikan tenda pengungsian dan membuat dapur umum. Sukarelawan juga terlibat pendistribusian bantuan. Masyarakat atau korban diminta menggunakan air bersih dengan efisien,” jelas Fery. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya