Solopos.com, PONOROGO — Pemerintah Kabupaten Ponorogo memberikan bantuan Rp386 juta kepada 388 pengayuh becak. Bantuan ini digunakan untuk memodifikasi becak supaya lebih ramah terhadap wisatawan.
Pemkab Ponorogo memang tengah gencar mengembangkan sektor pariwisata. Semua lini di Ponorogo dipoles supaya lebih layak untuk dikunjungi. Salah satunya yaitu ratusan becak yang ada di Kota Reog.
Para pengayuh becak ini diarahkan untuk menjadi becak wisata. Hal ini juga menjadi solusi atas pelarangan penggunaan becak bermotor atau bentor beroperasi di Ponorogo.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, memberikan bantuan ini secara langsung kepada 388 pengayuh becak di Alun-alun Ponorogo, Jumat (17/1/2020). Para pengayuh becak yang mendapat bantuan ini adalah yang biasa beroperasi di sekitar Alun-alun Ponorogo dan Pasar Legi.
Setiap pengayuh becak mendapatkan Rp900.000 dan satu set pakaian penadon.
Ipong menyampaikan ini menjadi solusi atas razia bentor oleh Polres Ponorogo beberapa waktu lalu. Para pengayuh bentor ini diarahkan untuk kembali menjadi pengayuh becak.
“Dengan modifikasi ringan pada becak ini diharapkan memiliki daya tarik lebih bagi warga Ponorogo maupun wisatawan yang sedang berkunjung di Ponorogo. Sehingga para tukang becak ini mendapatkan order lebih banyak lagi,” kata dia dalam keterangan tertulis yang dikutip Madiunpos.com.
Ipong menuturkan pakaian penadon yang diberikan akan dikenakan para pengayuh becak wisata saat ada kegiatan pariwisata. Sedangkan untuk kegiatan harian bisa mengenakan baju lain yang sopan.
Ratusan pengayuh becak ini diperbolehkan mangkal di tempat-tempat keramaian yang potensial untuk mencari penumpang. Namun, ia mengingatkan supaya pengayuh becak bisa tertib dan tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.