SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan di Ngawi. (Solopos.com-Antara/Louis Rika)
Solopos.com, NGAWI — Sebanyak 37 desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), rawan kekeringan pada musim kemarau tahun 2022 ini. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai mendapat distribusi air bersih karena mengalami kekeringan saat musim kemarau tahun 2022.
“Bantuan air bersih di antaranya dikirim ke Desa Sumber Bening, Kecamatan Bringin. Utamanya di Dusun Mbuan yang telah dua kali dilakukan droping air bersih,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Ngawi, Anang Heri Prabowo, Sabtu (17/9/2022).
Menurut dia, setiap pendistribusian air bersih, membutuhkan minimal dua hingga empat truk tangki air. Hal itu tergantung dari jumlah warga yang ada di setiap daerah yang mengalami kekeringan. atau krisis air bersih.
“Adapun kapasitas pengiriman per truk tangki mencapai sebanyak 5.000 liter air,” kata dia.
Berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Ngawi, daerah rawan kekeringan tahun 2022 di wilayahnya mencapai 37 desa. Jumlah desa yang mengalami kekeringan itu berkurang dibanding tahun 2021 yang mencapai 44 desa.
Baca juga: Sadis! Pemuda 19 Tahun di Ngawi Bunuh Ayah Kandungnya yang Sakit Stroke
Pengurangan tersebut seiring dengan masuknya bantuan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) ke sejumlah wilayah di Kabupaten Ngawi.
Guna menangani ancaman kekeringan di musim kemarau tahun 2022, BPBD Kabupaten Ngawi akan mendistribusikan bantuan air bersih bekerja sama dengan PDAM setempat ke desa-desa yang membutuhkan.
Pemerintah Kabupaten Ngawi juga menambah bantuan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) secara bertahap, bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk mengatasi daerah yang rawan terjadi kekeringan tiap tahun.